Belanja Modal PGN Tahun Ini Meningkat Hingga 128%
PT Perusahaan Gas Negara/PGN (Persero) Tbk meningkatkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini hingga 128%. Dana belanja modal ini akan digunakan untuk kegiatan hilir dan hulu minyak dan gas bumi (migas).
Deputi Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno mengatakan tahun ini belanja modal PGN mencapai Rp 8,9 triliun. Padahal target belanja modal tahun 2017 hanya Rp 3,9 triliun. “Capex PGN mengalami peningkatan,” kata dia di Jakarta, Senin (30/1).
Dari dana belanja modal itu, sektor hilir migas mendapatkan alokasi paling besar yakni Rp 4,658 triliun. Disusul sektor hulu melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia sebesar Rp 3,472 triliun. Kemudian infrastruktur gas sebesar Rp 592,5 miliar dan kebutuhan investasi lainnya Rp 223 miliar.
Adapun sejak Januari hingga September 2017, PGN mencatat realisasi belanja modal sebesar US$ 165 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun. Capaian ini masih lebih rendah dari investasi PGN 2017. Sedangkan kinerja kuartal IV 2017 baru bisa dipublikasikan PGN pada Februari mendatang setelah dilakukan audit.
Menurut Direktur Komersial PGN Danny Praditya, investasi hingga kuartal III masih rendah karena terlambatnya pembangunan pipa gas transmisi Duri-Dumai. Target peletakan batu pertama, awalnya pertengahan tahun lalu, tapi baru terealisasi November lalu."Ada gangguan di proyek Duri-Dumai yang ikut pengaruhi capaian capex PGN sampai kuartal III 2017,"kata dia.
Namun, sepanjang tahun 2017, PGN berhasil menambah jaringan pipa gas 175 km, pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) sebanyak dua unit. PGN juga berhasil mengkonversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas dengan pemasangan konverter kit pada 2.000 unit kendaraan mobil.