E-Commerce Terus Incar Slot Iklan Televisi
Perusahaan perdagangan berbasis elektronik atau e-commerce secara konsisten beriklan di televisi. Dalam tiga tahun terakhir, survei Nielsen Indonesia mencatat, e-commerce selalu masuk dalam daftar 10 perusahaan dengan budget iklan terbesar.
“Misalnya 4 tahun lalu Bukalapak, sekarang kita lihat Traveloka,”kata Direktur Eksekutif Media Nielsen Indonesia, Hellen Katherina di kantornya, Kamis (1/2) lalu.
Helen menjelaskan, e-commerce beriklan di televisi untuk mengejar potensi pasar dari masyarakat yang belum menggunakan ponsel pintar. “Jadi wajar e-commerce beriklan di media yang jangkauannya lebih besar,” kata Hellen.
Menurutnya, jumlah pengguna ponsel pintar baru mencapai 42% dari total populasi penduduk Indonesia. Sedangkan, pengguna televisi untuk mencari informasi di Indonesia prosentasenya mencapai 98% dari total populasi penduduk.
(Baca juga: Salip Indomie, Meikarta dan Traveloka Pemasang Iklan Terbesar 2017)
Data Nielsen Indonesia, pada 2015, Traveloka dan Tokopedia menjadi kontributor ketiga dan keempat terbesar dalam belanja iklan televisi dengan nilai masing-masing Rp 697 miliar dan Rp 625 miliar. Belanja iklan tahunan keduanya tumbuh signifikan, yaitu Traveloka dengan 187% dan Tokopedia sebesar 1.611%.
Tahun 2016, Traveloka menduduki peringkat ketiga untuk pengiklan terbesar total belanja iklan sebesar Rp 688 miliar. Nilai belanjanya turun 1,29% dibandingkan 2015.
Sementara, tahun lalu, Nielsen mencatat Traveloka naik tingkat ke posisi dua di bawah Meikarta sebagai pengiklan terbesar. Nilai belanja iklan Traveloka sebesar Rp 1,1 triliun, naik 65%. Sementara Meikarta kokoh di puncak dengan total belanja mencapai Rp 1,5 triliun.
(Baca juga: Nielsen: Piala Dunia Tingkatkan Belanja Iklan Televisi)