Mabes Polri: Isu Teror Ulama 'Digoreng' di Media Sosial

Dimas Jarot Bayu
21 Februari 2018, 19:18
MUI
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (tengah), Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius (kiri) dan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ari Dono Sukamto (kanan) di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (21/2).

Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komjen (Pol) Ari Dono Sukmanto menilai isu teror terhadap para pemuka agama dan tempat ibadah yang kerap tersebar di media sosial dapat menimbulkan keresahan. Isu tersebut kerap "digoreng" oleh beberapa oknum dengan informasi bohong yang berlebihan.

"Kalau menganalisis isu yang ada di media sosial, hasilnya tentunya akan menimbulkan suatu keresahan," kata Ari di Kantor Majelis Ulama Indonesia, Jakarta, Rabu (21/2).

Advertisement

Ari memaparkan, dalam dua bulan terakhir diketahui terdapat 40.327 artikel yang membahas dan berkorelasi dengan permasalahan teror terhadap pemuka agama dan tempat ibadah. Dari data Smartixx, diketahui terdapat 3459 artikel Facebook, 360 artikel Google+, 56 video Youtube, dan 413 artikel berita.

(Baca juga: Pemerintah Akan Batalkan Pengangkatan Plt Gubernur dari Polri)

Berbagai artikel tersebut dikorelasikan seolah teror terhadap para pemuka agama dan tempat ibadah, bahkan dikaitkan dengan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal, informasi yang disebarkan di media sosial ada pula yang hanya kasus penganiayaan biasa.

"Ada peristiwa penganiayaan biasa, bukan ulama, bukan siapa, tapi diberitakannya kyai, ulama. Sehingga kyai dan ulama menjadi resah," kata Ari.

Menurut Ari, pihaknya saat ini sudah menangkap lima orang yang diduga menyebarkan informasi palsu. Kelimanya, lanjut Ari, berasal dari Jawa Barat. "Khususnya yang menyebarkan informasi tidak benar itu," kata dia.

Kendati demikian, Ari menyatakan peristiwa teror terhadap pemuka agama dan tempat ibadah itu memang terjadi. Sejak Desember 2017 terdapat 21 peristiwa penyerangan terhadap ulama. 

Ari memaparkan, peristiwa teror itu paling banyak terjadi di Jawa Barat sebanyak 13 kasus. Angka itu disusul di Jawa Timur sebanyak empat kasus.

Sementara terjadi masing-masing satu peristiwa teror terhadap pemuka agama dan tempat ibadah di Aceh, Banten, DKI Jakarta, dan Yogyakarta. Untuk peristiwanya sendiri sudah kami proses," kata Ari.

(Baca juga: Jokowi Minta Korupsi, Kekerasan, dan Arogansi Polri Ditekan)

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement