Dekati PDIP, Demokrat Penjajakan Duet Jokowi-AHY di Pilpres 2019
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) direncanakan akan bertemu dengan anak Megawati, Prananda Prabowo. Pertemuan itu dinilai akan dapat membuka peluang Demokrat melakukan penjajakan bersama PDIP dalam Pilpres 2019.
"Semua peluang kan masih berupa opsi-opsi, akhir-akhir ini begitu dinamis percaturan politik dan segala macamnya," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Andi Timo Pangerang di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Senin (26/2).
Andi menyatakan internal Demokrat membuka peluang Agus untuk diduetkan dengan Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Sebab, Agus dinilai merupakan kader terbaik Demokrat saat ini.
"Dia (Agus) juga baru-baru ini mendapatkan amanah sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019," kata Andi.
(Baca juga: Simulasi Survei, Jokowi-AHY Berpeluang Kalahkan Prabowo-Anies di 2019)
Kendati, Andi mengatakan masih akan menunggu hasil pertemuan antara Agus dan Prananda dilakukan. "Kami masih menunggu dulu," kata Andi.
Rencana pertemuan Agus dengan Prananda sebelumnya mengemuka dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang berlangsung di Bali pada 23-25 Februari 2018. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan ini akan dilakukan untuk merespon keinginan Agus bertemu dengan Megawati.
"Bu Mega menugaskan Mas Prananda dan saya untuk melakukan dialog tersebut. Kami akan mencari waktu yang tepat setelah Rakernas," kata Hasto di Grand Inna Beach Hotel, Sanur, Bali, Sabtu (24/2).
Hasto mengatakan, pertemuan antara Agus dan Prananda direncanakan karena PDIP membuga dialog dengan berbagai pihak. Hanya saja, pertemuan tersebut belum akan membahas Pemilu 2019.
(Baca juga: Survei Cawapres, AHY, Bersaing dengan Gatot Nurmantyo dan Cak Imin)
Menurut Hasto, pertemuan dilakukan setelah keputusan dan rekomendasi Rakernas dilakukan. Alasan Megawati mendelegasikan Prananda karena usianya mengimbangi Agus. "Mungkin karena ini bahasa orang muda," kata Hasto.
Dalam beberapa survei, AHY dianggap sebagai calon wakil presiden yang potensial. Hasil survei yang dilakukan Alvara Research Center pada 17 Januari - 7 Februari 2018, menunjukkan sebanyak 17,2% responden memilih AHY maju dalam Pemilu 2019 menunju. Posisinya disusul oleh Gatot Nurmantyo (15,2%), Jusuf Kalla (13,1%), Anies Baswedan (9,3%), dan Muhaimin Iskandar (8,9%).
Selain itu, berdasarkan suvei Indo Barometer, AHY dianggap sebagai sosok yang paling berpeluang menjadi pendamping Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2019. Hasil simulasi survei menunjukkan 38,6% responden akan memilih pasangan Jokowi-AHY jika melawan Prabowo Subianto-Anies Baswedan yang didukung 22,2% responden. Survei Indo Barometer dilakukan pada periode 23-30 Januari 2018 yang melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia.