Gapki: Industri Sawit Hilir Masih Minim Inovasi

Michael Reily
7 Maret 2018, 16:11
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani melakukan proses penanaman ulang (replanting) pohon kelapa sawit di Riau.

Industri perkebunan kelapa sawit masih minim inovasi pada pengembangan produk hilir. Hal itu salah satunya terjadi lantaran kurangnya akses ke petani swadaya, sehingga dalam mengolah produksi kelapa sawit masih menggunakan cara tradisional sehingga hasilnya menjadi kurang optimal.

“Sebagai produsen sawit terbesar dunia, kita miskin inovasi,” kata Direktur Eksekutif Gapki Danang Girindrawardhana di Jakarta, Rabu (7/3).

Advertisement

Menurutnya, kesulitan mengakses petani perkebunan kelapa sawit berdampak pada terhambatnya inovasi dalam produktivitas industri hilir. Karenanya, sebagai salah satu cara mendorong inovasi, dia mendorong agar pemerintah bisa menyusun kebijakan yang mengarah pada pemberian insentif industri sawit hilir.

(Baca : BPDP Kelapa Sawit Pangkas 20% Alokasi Insentif Biodiesel)

Ia pun menuturkan bahwa kepemilikan lahan petani swadaya telah mencapai sekitar 4,2 juta hektare. Namun di sisi lain, interaksi petani swadaya masih berada dalam pola produksi yang tradisional. Contohnya, untuk manajemen pengolahan lahan, pembibitan, pemupukan dan status lahan.

“Perkebunan sawit bakal semakin produktif ketika diolah secara profesional seperti korporasi,” ujar Danang.

Sementara dari sisi jumlah tutupan lahan hutan, Indonesia tercatat memiliki hutan sebesar 52%, jauh lebih besar dari Amerika Serikat 48% dan Inggris 13%.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement