Cerita Agus Marto Soal Kesibukan Nanti Selesai Menjabat Gubernur BI
Dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, Agus Martowardojo bakal melepas jabatannya sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Banyak pihak ingin tahu rencana berikutnya dari sosok yang lama malang melintang memimpin berbagai institusi tersebut.
Ditemui setelah menjalankan salat Jumat di Masjid BI, Agus bicara panjang lebar dengan wartawan seputar berbagai isu, termasuk kesibukan purnatugas di BI. "Saya masih menjabat sebagai Wakil Ketua RW. Saya sebelumnya menjabat Ketua RW pada saat menjadi Menteri Keuangan. Saya akan aktif kembali menjadi wakil ketua RW," kata dia, Jumat (9/3).
Menurut dia, selama ini, profesi tersebut dijalankannya dengan profesional sehingga keamanan dan kebersihan di lingkungan tempat tinggalnya tetap terjaga. "Satuan pengamannya pakai interview. Jadi yang interview Menteri Keuangan. Jadi mereka pakai seragam dan pakai handy talkie dan lingkungannya pakai portal," ucapnya, sambil bercanda.
(Baca juga: Ini Profil Perry Warjiyo, Calon Tunggal Gubernur BI Pilihan Jokowi)
Dari sekian banyak jabatan yang pernah diemban, Agus menilai tak ada yang berat untuk dijalankan. "Tidak ada yang berat selama kita bekerja dengan hati. Tapi komitmennya kita mesti sayang sama pekerjaannya, di bank swasta nasional, atau di bank pemerintah, atau melakukan merger bank pemerintah, merger bank nasional, sampai memipin bank nasional terbesar di Indonesia," ujarnya.
Adapun di masa-masa akhir jabatannya di BI, Agus menyatakan terus fokus menjalankan tugasnya untuk memastikan stabilitas sistem keuangan terjaga. "Saya enggak mikirin yang lain. Jadi, yang saya pikirkan adalah tanggal 23 Mei selesai bertugas, saya yakinkan BI memiliki kinerja baik,” kata dia.
Agus menjabat Gubernur BI mulai 2013, setelah tiga tahun menjabat Menteri Keuangan. Sebelum itu, Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) tersebut memegang posisi penting di berbagai bank terkemuka Tanah Air.
Ia pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO Bank Mandiri (2005 - 2010), Direktur Utama Bank Permata (2002-2005), penasihat Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2002), Managing Director Bank Mandiri (1999-2002), Direktur Utama PT. Bank Ekspor Impor Indonesia (1998-1999), dan Presiden Direktur Bank Bumiputera (1995-1998).