Wood Mackenzie Prediksi Indonesia Kelebihan Pasokan LNG Hingga 2024

Anggita Rezki Amelia
16 Maret 2018, 20:59
Terminal LNG Mini
PT Pelindo Energi Logistik
ilustrasi

Lembaga internasional Wood Mackenzie memprediksi Indonesia akan mengalami kelebihan pasokan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) tahun ini. Penyebabnya adalah produksi LNG tidak sebanding dengan permintaan.

Senior Expert Gas&Power Wood Mackenzie Edi Saputra mengatakan produksi LNG tahun ini sekitar 18,5 juta Metrik Ton/MT. Perinciannya 9 juta MT berasal dari Kilang Bontang yang dikelola PT Badak NGL. Kemudian ada 7 juta MT dari Kilang Tangguh yang dikelola BP. Sisanya berasal dari Donggi Senoro.

Dari produksi itu, sebanyak 12,5 juta MT akan diekspor ke Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Tiongkok. Sisanya sebesar 6 juta MT akan dialokasikan untuk pasar dalam negeri.

Namun, dari 6 juta MT alokasi domestik itu, Edi memperkirakan hanya terserap 2,8 juta MT. Serapan itu lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya 2,4 juta MT. Penyebabnya adalah mulai beroperasinya pembangkit listrik berbahan bakar gas.

Meski penyerapan dalam negeri meningkat, Indonesia masih kelebihan pasokan sekitar 3,2 juta MT. “Itu terlalu besar untuk pasar spot LNG," kata Edi di Jakarta, Jumat (16/3).

Faktor yang membuat Indonesia kelebihan pasokan adalah beberapa kontrak LNG yang akan berakhir. Contohnya adalah kontrak memasok LNG ke Korea dan Jepang. Namun, kontrak yang akan berakhir itu tidak diperpanjang.

Dengan tidak memperpanjang kontrak itu, selain berpengaruh terhadap pasokan, bisa berdampak pada penerimaan negara yang berasal dari ekspor LNG. "Ada beberapa kontrak ekspor gas yang sudah berhenti dan pemerintah menolak untuk memperpanjang. Akibatnya, sekarang kelebihan LNG," kata Edi.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...