Indonesia Ekspor Perdana 6 Ton Nugget Ayam ke Jepang

Michael Reily
22 Maret 2018, 19:28
Indonesia Ekspor Perdana 6 Ton Nugget Ayam ke Jepang
Antara
Permintaan daging ayam dan makanan olahan berbahan dasar ayam terus meningkat.

Produk ayam olahan Indonesia mulai menembus pasar Jepang. PT Belfoods Indonesia, anak usaha PT Sierad Produce Tbk  (SIPD) mengekspor sebanyak 6 ton nugget ayam ke pasar yang terkenal dengan penerapan standar kualitasnya yang ketat.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ekspor perdana daging ayam olahan ke Jepang  membuktikan  industri ayam olahan Indonesia  sudah cukup maju sehingga  dapat menembus  pasar internasional. 

“Dengan masuknya  nugget ayam Indonesia  ke Jepang,  diharapkan nantinya bisa lebih mudahkan produk makanan olahan kita masuk ke negara lain,” kata Enggar di Pabrik Belfoods di kawasan Jonggol, Jawa Barat, Kamis (22/3).

Enggar pun menyebut, potensi pasar produk makanan olahan berbasis unggas di Jepang saat ini nilainya mencapai US$ 2 miliar per tahun. Namun, sebagian besar  pangsa pasarnya didominasi produk asal Tiongkok dan Thailand.

Karenanya, ia berharap Belfoods terus menjaga konsistensi mutu dan efisiensi sehingga dapat bersaing di pasar Jepang. 

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementeiran Pertanian I Ketut Diarmita menjelaskan bahwa  unggas Indonesia merupakan salah satu produk  swasembada yang  harus memiliki nilai tambah.  Beberapa produk unggas, menurutnya  telah  menembus pasa ekspor. Contohnya, telur yang telah dikirim ke Myanmar dan Timor Timur, serta beberapa produk unggas lain yang tjuga telah dikirim ke Malaysia.

Meski begitu ia menekankan, untuk menembus pasar ekspor, produk Indonesia harus sudah dibekali dengan sertifikasi kelayakan dan uji kesehatan, termasuk melakukan sistem karantina. “Untung kita sudah melakukan kompartemen bebas AI (Avian Influenza),” katanya.

Sementara itu, Chief Executive Officer Sierad Tommy Wattimena menyatakan ekspor perdana ke Jepang merupakan modal awal ekspansi Belfood ke pasar global. Dia berharap ekspor ke Jepang bisa terus berlanjut dan diikuti permintaan dari  negara lainnya.

Meski begitu, Indonesia menurutnya masih tetap menjadi pasar yang  potensial  dengan populasi sebesar 400 ribu orang. Demikian halnya dengan Timur Tengah yang mayoritas penduduknya didominasi muslim dan dinilai mendukung untuk pertumbuhan bisnis makanan halal.  “Kami ekspor ke asosiasi importir untuk makanan halal,” tuturnya.

Menurutnya, produk olahan ayam merupakan makanan yang bisa diterima semua kalangan masyarakat. Terlebih, secara keseluruhan, produksi ayam dalam negeri telah mencapai 3,2 miliar per tahun, dengan produktivitas 55 juta ekor per minggu. Sehingga,  ia menilai sudah waktunya  perusahaan Indonesia melakukan ekspor dan ekspansi produk ayam.

Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...