Rizal Ramli Soroti Independensi Calon Gubernur BI di Tahun Politik

Rizky Alika
27 Maret 2018, 12:00
perry warjiyo
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan saat seminar ekonomi internasional di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/4).

Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bakal melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pada Rabu (28/3) pekan ini. Para pakar menekankan DPR perlu memastikan independensi calon tunggal tersebut. Sebab, banyak tantangan di tahun politik. 

"Gubernur BI yang baru itu betul-betul akan dalam posisi yang diuji ketika memasuki masa-masa tahun politik ini (khususnya) dalam pengendalian inflasi. Dia harus menentukan independensi sebagai Gubernur bank sentral. (Sebab) pemerintah pasti punya kepentingan besar menjaga inflasi rendah," kata bankir senior yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia bidang Perbankan Sigit Pramono di Komisi Keuangan DPR, Jakarta, Senin (26/3).

(Baca juga: Perry Diprediksi Lolos Uji Calon Gubernur BI di DPR Pekan Ini)

Hal senada diungkapkan Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli. Menurut dia, Gubernur BI yang baru harus memiliki sikap yang independen agar tidak terpengaruh oleh tekanan pemerintah di tengah-tengah pesta politik. Sebab, ia menduga pemerintah menginginkan bunga acuan BI tidak naik untuk menjaga inflasi.

“Buat pemerintah ini kan udah jelang Pemilu, dia tidak mau tingkat bunga naik. Tapi ada waktunya tingkat bunga harus naik. Tidak ada pilihan. A good governor central bank walau dapat tekanan dari pemerintah dia tetap (independen). Konsensus perlu sebelum ambil keputusan,” ujar Rizal.

Dalam rapat Kamis (22/3) lalu, Dewan Gubernur BI masih memutuskan untuk menahan bunga acuan di level 4,25%. Dalam rilisnya, BI menyatakan pihaknya akan tetap fokus menjaga stabilitas perekonomian lantaran hal itu merupakan landasan utama bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Selain soal independensi dalam kebijakan moneter, Sigit menambahkan Gubernur BI diperhadapkan dengan beberapa tantangan ke depan. Tantangan yang dimaksud di antaranya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kondisi defisit transaksi berjalan yang terus terjadi sejak 2013 dan kenaikan gradual bunga dana Amerika Serikat (AS).  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...