Fasilitas Resmi Beroperasi, Produksi Blok A Terus Dipacu

Anggita Rezki Amelia
3 April 2018, 12:11
Blok migas
Katadata

Proyek fasilitas produksi Blok A di Aceh akhirnya selesai dan resmi beroperasi. Proyek ini nantinya akan mendukung produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan proyek itu sudah beroperasi sejak akhir Maret lalu. "Semenjak 25 Maret 2018 sudah mulai testing, produksi sedang diprogramkan untuk ramp up," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (2/4).

Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Marzuki Daham mengatakan saat ini produksi gas dari Proyek Fasilitas Produksi Blok A sebesar 5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Nantinya produksi tersebut akan meningkat. "Ramping up jadi 58 mmscfd Juni nanti," kata dia.

Menurut Marzuki Blok A memiliki potensi memproduksi minyak dan gas bumi. Namun, untuk tahap awal memang baru memproduksi gas bumi. Minyak dari Blok tersebut akan mengalir Juni mendatang, menunggu beroperasinya  Lapangan Alur Siwah di Blok A.

Fasilitas produksi Blok A ini termasuk ke dalam tujuh proyek migas yang akan beroperasi tahun ini. Kapasitas produksinya mencapai 3.100 barel per hari (bph) untuk minyak dan 55 mmscfd gas.

Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Medco Energi Internasional melalui anak usahanya PT Medco E&P Malaka. Kemudian, konstruksinya dikerjakan JEC yang merupakan konsorsium dari PT JGC Indonesia dan PT Encona Inti Industri. Nilai kontraknya mencapai US$ 240 juta atau sekitar Rp 3,17 miliar.

Medco sudah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Pertamina (Persero) pada Januari 2015 dengan volume gas sebesar 198 Triliun BTU selama periode 13 tahun. Hariannya 58 miliar British thermal unit (BBTU) per hari. Gas ini akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk dan industri di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

(Baca: Harga Minyak Naik, Laba Medco Semester I Melonjak 7 Kali Lipat)

Jika mengacu situs resmi MedcoEnergi, PJBG tersebut akan memberikan pendapatan kepada pemerintah dan kontraktor yang memiliki hak pengelolaan di Blok A US$ 2 miliar. Pembagiannya kepada pemerintah US$ 492 juta, kontraktor US$ 209 juta dan biaya pengembalian investasi/cost recovery US$ 1,3 miliar.

Proyek ini juga memberikan kontribusi terhadap pemberian lapangan kerja di Aceh. Ketika pembangunan fasilitas produksi Blok A itu selesai, proyek ini akan beralih dari tenaga kerja proyek ke pekerja operasi produksi yang terampil. Nantinya kegiatan operasi ini akan diisi 40 putera puteri asal Aceh, yang saat ini sedang mengikuti pelatihan di ladang-ladang migas Medco E&P di Sumatera Selatan dan Sulawesi.

Reporter: Anggita Rezki Amelia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...