Enam Alasan Pencopotan Direksi Pertamina

Anggita Rezki Amelia
20 April 2018, 17:28
Pertamina
Katadata | Arief Kamaludin

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah memutuskan mencopot lima direksi PT Pertamina (Persero). Ada beberapa pertimbangan keputusan pencopotan itu diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan pencopotan direksi itu merupakan masukan dari dewan komisaris. Setidaknya ada enam alasan pencopotan direksi ini.

Pertama, pencopotan ini sebagai rangkaian dari pembentukan induk usaha (holding) minyak dan gas bumi (migas) beberapa waktu lalu. Dengan komposisi direksi yang baru ini harapannya bisa mempercepat implementasi holding migas.

Kedua, adanya peristiwa tumpahan minyak di Teluk Balikpapan yang ikut menggangu operasi Kilang Balikpapan. Ketiga, adanya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Keempat, proyek modifikasi kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) yang belum berjalan optimal.

Kelima, PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) sejak berhasil dialihkan ke Pertamina dua tahun lalu belum mulai beroperasi. Keenam, ada kondisi kesehatan.

Ada lima posisi yang diganti dalam RUPS termasuk Direktur Utama Elia Massa Manik. Kemudian, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia (MPP) Pertamina Ardhy N. Mokobombang, Direktur Pengolahan Toharso, Direktur Manejemen Aset Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Pemasaran Korporat Muchamad Iskandar.

“Dengan direktur yang baru ini justru akan mempercepat proyek kilang RDMP, pengalihan TPPI, holding dan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Kalau bapak Iskandar sakit," kata dia.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...