SKK Migas Targetkan Studi Proyek IDD Chevron Selesai Juni 2018

Anggita Rezki Amelia
20 April 2018, 13:04
Rig
Katadata

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan studi kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain (pre-Front End Engineering and Design/FEED)  proyek ultra laut dalam (Indonesia Deepwater Development/IDD) Gendalo-Gehem selesai dalam waktu dekat. Ini karena secara teknis pekerjaan tersebut telah  berjalan 65-70%.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan hingga kini proses Pre-FEED masih berlangsung. "Pre-FEED diperkirakan selesai Juni 2018," kata Wisnu kepada Katadata.co.id, Kamis (19/4).

Kegiatan ini untuk memilih skenario pengembangan lanjutan proyek IDD Gendalo-Gehem. Nantinya hasil pre-FEED proyek tersebut menjadi data pendukung bagi Chevron dalam menyusun revisi proposal pengembangan (Plan of Development/PoD) proyek IDD.

Wisnu pun berupaya agar proyek anyar ini bisa segera konstruksi setelah pre-FEED selesai. Apalagi ini masuk Proyek Strategis Nasional (PSN). "Nanti tunggu hasil Pre-FEED ya, kami usahakan bisa segera," kata dia.

Senior Vice President Policy Government and Public Affairs Chevron Indonesia Yanto Sianipar pernah mengatakan biaya proyek tersebut berpeluang turun. “Kami melihat opportunity yang baik untuk optimisasi biaya. Pengurangan biaya proyek,” ujar dia di Jakarta (12/4).

Ada beberapa faktor yang menyebabkan biaya proyek IDD berkurang. Di antaranya adalah pemilihan teknologi, skenario pengembangan dan desain.

Proyek IDD untuk Lapangan Gendalo-Gehem sebenarnya sudah mengantongi persetujuan PoD dari BP Migas pada 2008. Namun, tahun 2013, biaya yang dibutuhkan proyek ini meningkat hampir dua kali lipat, dari sekitar US$ 6,9 menjadi US$ 12 miliar. Penyebabnya adalah kenaikan harga minyak.

(Baca: Biaya Proyek IDD Gendalo-Gehem Berkurang)

Adapun saat ini, studi kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain proyek IDD ini dikerjakan PT Worley Parsons Indonesia untuk lingkup bawah laut (subsea). Sedangkan PT Tripatra Engineering untuk lingkup fasilitas produksi. Adapun, proyek IDD tahap kedua ini diperkirakan memiliki potensi total produksi gas alam sekitar 3 triliun kaki kubik.

Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...