Heboh Rekaman Rini-Sofyan, Solihin Kalla Ungkap Peran Ari Soemarno

Muchamad Nafi
1 Mei 2018, 17:00
Ari Soemarno
Donang Wahyu | KATADATA

Akhir pekan lalu, dunia maya dihebohkan rekaman pembicaraan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir. Percakapan yang tersebar melalui jejaring sosial Instagram dan Twitter itu membahas proyek terminal regasifikasi LNG.

Pada salah satu bagian percakapan terdengar suara Sofyan:

+ “Jadi, minggu ini atau minggu depan saya akan ketemu Pak Ari lagi. Saya akan terang-terangan, Pak Ari, turunlah. Malu saya kalau (PLN) cuma 7,5 persen.”

Di seberang, Rini membalas:

- “Menurut saya, PLN dan Pertamina kan off take, tidak mungkin dong kalau kecil. Besok saya ngomong ke kaka saya.”

Sabtu kemarin, Kementerian BUMN menyatakan bahwa rekaman percakapan tersebut tidak sesuai dengan kejadian sesungguhnya. Beberapa bagian sengaja diedit untuk memberikan informasi yang salah dan menyesatkan. Kementerian juga menegaskan bahwa percakapan tersebut bukan membahas tentang 'bagi-bagi fee'. (Baca:  Kasus Rekaman Rini-Dirut PLN, BUMN Siapkan Bukti untuk Lapor ke Polisi).

Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro mengatakan Rini dan Sofyan memang berdiskusi mengenai rencana investasi proyek penyediaan energi yang melibatkan PLN dan Pertamina. Dalam hal ini, keduanya memiliki tujuan sama untuk memastikan investasi tersebut memberikan manfaat maksimal bagi PLN dan negara.

Selain nama Ari, bagian lain rekaman menyinggung satu tokoh penting negara, Kalla. Nama ini merujuk pada klan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Senin kemarin, Kalla menyatakan proyek gas tersebut dimulai pada 2013, jauh sebelum ia menjadi Wakil Presiden, sebagai proyek swasta murni.

Adapun terkait Ari, kata Kalla, terlibat sebagai tim ahli yang diminta Bumi Sarana Migas (BSM), pemegang proyek di Bojanegara, Serang, Banteng. Sebagai mantan Direktur Pertamina, kaka Menteri Rini itu dinilai mampu membantu pengembangan proyek tersebut. (Baca pula: Jokowi Enggan Komentari Pembicaraan Telepon Rini dan Dirut PLN).

Penjelasan lebih jauh disampaikan CEO Kalla Group, Solihin Kalla. Menurutnya, proyek tadi merupakan gagasan dari Kalla Group yang kemudian ditawarkan kerja sama kepada PT Pertamina pada 2013. Proyek infrastruktur Terminal Regasifikasi LNG ini akan dibangun dengan tingkat kehandalan yang tinggi serta kompetitif.

Karenanya, pada 2013, PT Bumi Sarana Migas (BSM) – anak perusahaan Kalla Group- meminta Ari Soemarno bergabung sebagai Koordinator Senior Proyek. Ini salah satu program mengefisiensikan distribusi gas. (Baca:  Soal Rekaman Rini dan Dirut PLN, Kementerian BUMN: Bukan Bahas Fee).

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia, Ihya Ulum Aldin
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...