Pertamina Berpeluang Mundur dari Proyek LNG Grup Kalla di Bojonegara

Anggita Rezki Amelia
8 Mei 2018, 18:29
Pertamina
Katadata | Arief Kamaludin

PT Pertamina (Persero) mengkaji ulang keekonomian proyek terminal penampungan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) di Bojanegara, Serang, Banten yang digagas PT Bumi Sarana Migas (BSM). Ini penting sebagai kelanjutan perusahaan pelat merah itu di proyek dari Grup Kalla tersebut.

Direktur Keuangan Arief Budiman mengatakan jika hasil kajian itu menunjukan proyek tidak ekonomis, Pertamina tidak  jadi bergabung. "Sejauh yang saya tahu di Pertamina masih mengkaji ulang potensi pasarnya. Kalau proyeknya belum atau tidak ekonomis ya belum ke tahap berikutnya," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (7/5).

Arief pun belum mau merinci berapa besar porsi saham Pertamina di proyek itu nantinya. Awalnya, Pertamina mendapatkan hak kelola 15% di proyek tersebut.

Proyek ini sempat menjadi sorotan publik ketika rekaman Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir beredar. Rekaman ini awalnya diduga mengandung praktik ‘bagi-bagi fee proyek’.

Namun, hal itu dibantah Sofyan. Menurut Sofyan, percakapan itu terjadi pada 2016. Saat itu, sebenarnya orang nomor satu di PLN itu meminta saham di proyek tersebut. Pertimbangannya adalah PLN merupakan pembeli gas dari terminal penampungan LNG itu. Bahkan perusahaan listrik itu akan menyerap 60% gas hasil produksi di fasilitas tersebut.

Dengan memiliki saham di proyek tersebut, PLN akan tahu nilai investasinya dan harga pokok gas yang akan diserapnya. “Supaya saya bisa lebih efisien dan irit. Itu niat baik saja yang sangat di-support dan didukung bu Rini hari itu,” ujar Sofyan kepada Katadata.co.id, Senin (30/4).

Kemudian PLN meminta 30% saham di proyek terminal LNG itu kepada Menteri BUMN atau minimal 15%. Akan tetapi, PLN hanya memperoleh 7,5%.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...