Ramadan Modern, Zakat dan Amal Bisa Non-Tunai
Ramadan tahun ini, masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan untuk membayar zakat dan beramal secara nontunai. Beberapa penerbit uang elektronik seperti Go-Pay, TCash dan OVO bekerja sama dengan lembaga zakat untuk menyalurkan bantuan masyarakat.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) misalnya, menggandeng Go-Pay untuk memudahkan masyarakat yang hendak bersedekah secara nontunai melalui QR Code. Masyarakat yang memiliki aplikasi Go-Jek dengan saldo Go-Pay dapat memindai kode respons cepat Baznas untuk menyalurkan sedekahnya secara elektronik.
QR Code Baznas sudah tersedia di 23 stasiun kereta api dan di beberapa gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line, 36 pusat perbelanjaan, bandara, dan papan reklame di Jakarta, Bogor, Depok, Tangefang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Mendekati Lebaran, Baznas dan Go-Pay juga akan meluncurkan fasilitas pembayaran zakat fitrah melalui QR Code. "Kami buat khusus supaya nominalnya langsung tertera, antara Rp 45 ribu-Rp 50 ribu," kata Deputi Baznas Arifin Purwakananta saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (16/5).
(Baca juga: BNI Syariah Bersinergi dengan Ammana Fintek Himpun Dana Wakaf)
Biarpun menggunakan teknologi, ia menjamin amal ibadah ini sah karena tetap ada prosedur doa dari amil zakat. Doa itu akan dikirim dalam bentuk notifikasi, setelah orang yang mengeluarkan zakat atau muzaki menyelesaikan transaksi. "Di kantor kami dan beberapa tempat juga akan ada amil zakat yang mendoakan," ujarnya.
Baznas menargetkan donasi, zakat, dan sedekah bisa mencapai Rp 8 triliun tahun ini. Sebanyak Rp 3 triliun di antaranya diperkirakan terkumpul sepanjang Ramadan. “30% dari sedekah tahun lalu disalurkan melalui media digital,” ujar Arifin.
Managing Director Go-Pay Budi Gandasoebrata menambahkan, saat ini instansinya sudah berdiskusi dangan beberapa dewan pengurus masjid. “Kami akan perluas ke kotak amal di masjid-masjid," kata dia. Saat ini, QR Code untuk sedekah ini sudah tersedia di gerbong KRL Commuter Line Jakarta-Tangerang, Jakarta-Bogor, dan Jakarta-Bekasi.
Sebelumnya, TCash menggandeng Rumah Zakat untuk menghadirkan fitur donasi digital sejak 2017. "Ratusan ribu masyarakat sudah menggunakan fitur ini," ujar CEO TCash Danu Wicaksana.
(Baca juga: Donasi dan Zakat Online jadi Tren di Kalangan Kelas Menengah Muslim)
CEO Rumah Zakat Nur Efendi menyebutkan, 70% donasi di instansinya dilakukan secara online. Untuk itu, "kami secara konsisten melanjutkan kerjasama dengan TCash melalui fitur donasi digitalnya," kata dia.
Ada dua metode yang diterapkan TCash untuk donasi. Pertama, melalui kode akses *800# yang bisa dilakukan dengan ponsel. Pengguna bisa memilih program donasi mulai dari zakat, infaq, qurban, beasiswa, siaga bencana, hingga program insidental kemanusiaan.
Kedua, melalui QR Code. Kode tersebut tertera di kotak amal di lebih dari 100 masjid di Bandung, Jakarta, dan Purwokerto. Melalui aplikasi TCash, pengguna bisa berdonasi hanya dengan memindai kode QR tersebut.
Sementara, Dompet Dhuafa menjalin kerjasama dengan OVO guna memberikan akses digital kepada masyarakat dalam menunaikan zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf) melalui aplikasi.
“Kami sebagai lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf (ZISWAF) mencoba untuk mencari formula baru dalam mengembangkan inovasi digital untuk ziswaf,” tutur drg. Imam Rulyawan, selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi pada Ahad (14/5) lalu.