Kontrak Berjangka hingga Peretasan Diduga Sebabkan Harga Bitcoin Turun
Sempat nyaris menyentuh nilai US$ 20 ribu atau sekitar Rp 278 juta per koin pada akhir tahun lalu, kini harga bitcoin merosot menjadi US$ 6.716 atau setara Rp 93,35 juta per koin. Kontrak berjangka hingga berbagai masalah seperti peretasan sistem diduga menjadi penyebabnya.
Sejak akhir tahun lalu, dua bursa berskala dunia yakni CME dan CBOE Futures Exchange memperdagangkan mata uang virtual (cryptocurrency) jenis bitcoin dalam bentuk kontrak berjangka. Menurut pendiri perusahaan riset investasi, Fundstrat Global Thomas Lee, kontrak berjangka bitcoin menjadi salah satu penyebab jatuhnya harga.
Kontrak berjangka, kata dia, membuat bitcoin rentan terhadap manipulasi. Alasannya, banyak investor yang terlibat dalam lelang memiliki likuiditas yang relatif rendah. Alhasil, setiap investor berpotensi memanipulasi harga dengan menjual atau membeli sejumlah besar bitcoin selama lelang.
"Itu menyebabkan harga turun dan (mereka bisa) meninggalkan kontrak berjangka dengan keuntungan yang besar," kata dia sebagaimana dikutip dari Business Insider, Senin (18/6) kemarin.
(Baca juga: Disebut Halal, Masjid di London Terima Sedekah Bitcoin)