Mendag: Harga dan Pasokan Bahan Pokok Ramadan dan Lebaran Terkendali
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengklaim harga dan pasokan bahan pokok selama ramadan dan Lebaran 2018 terkendali. Hal ini didasari hasil pantauan langsung Enggar di beberapa pasar rakyat di Bandung, Denpasar, Banyuwangi, Surabaya, Kupang, Cirebon, Palangkaraya, Palu, Kendari, dan Makassar.
Pemantauan juga dilakukan jajaran Kemendag di 205 pasar rakyat yang tersebar di 82 kabupaten/kota pada 34 provinsi. Pemantauan dilakukan sejak 28 Mei hingga 14 Juni 2018.
Enggar mengatakan, stabilnya harga dan ketersediaan bahan pokok jelang ramadan tergambar dari tingkat inflasi umum dan inflasi kelompok bahan makanan nasional pada Mei 2018 masing-masing sebesar 0,21%. Pada periode yang sama tahun lalu, inflasi umum tercatat sebesar 0,39%, sementara inflasi kelompok bahan makanan sebesar 0,86%.
Enggar mengatakan, pada periode ramadan dan Lebaran 2018 semua bahan pokok tersedia. Harga berbagai bahan pokok pun diklaim cukup terkendali dan tak ada lonjakan berarti.
(Baca : Sepekan Jelang Lebaran, Harga Bahan Pangan Masih Tinggi)
"Kecuali daging ayam akibat berkurangnya pasokan dan daging sapi yang sempat naik akibat peningkatan permintaan yang sangat signifikan terutama pada H-2 dan H-1 Lebaran," kata Enggar dalam rilis yang diterima Katadata, Kamis (21/6).
Untuk mengatasi kenaikan harga daging ayang yang relatif tinggi, Enggar menyebut pemerintah telah berupaya menstabilkan harga, salah satunya dengan menerbitkan Permendag Nomor 62 tahun 2018 tentang Penetapan Harga Khusus Daging Ayam Ras.
Dalam aturan itu disebutkan bahwa harga jual pemasok daging ayam ras ke toko swalayan dan pasar rakyat di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dipatok maksimal Rp 31.500 per kilogram. Untuk di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta maksimal harga jual sebesar Rp 30.000 per kilogram. Untuk provinsi lainnya harga jual dipatok maksimal Rp 32.500 per kilogram.
Untuk harga jual dari toko swalayan dan pasar rakyat di tingkat konsumen wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dipatok maksimal Rp 33.000 per kilogram. Di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta harga jual maksimal Rp 31.500 per kilogram. Untuk provinsi lainnya maksimal Rp 34.000 per kilogram.
Harga khusus daging ayam ras untuk pemasok berlaku pada 21 Mei hingga 16 Juni 2018. Harga khusus daging ayam ras untuk toko swalayan dan pasar rakyat berlaku pada 22 Mei hingga 16 Juni 2018. Pelaku usaha yang melanggar ketentuan tersebut bakal dikenai sanksi pencabutan izin usaha oleh pejabat penerbit setelah diberikan peringatan tertulis paling banyak 2 kali.
(Baca Juga : Satgas Pangan Ingatkan Pengusaha Tak Mainkan Harga saat Ramadan)
"Sementara untuk daging sapi segar, kenaikan harganya hanya bersifat sementara dan diperkirakan akan kembali normal pasca-Lebaran," kata Enggar.
Selain itu, Enggar menginstruksikan kepada para Gubernur seluruh Indonesia untuk melakukan pantauan harga bahan pokok secara rutin ke pasar di wilayah kerja masing-masing.
Instruksi diberikan melalui surat No:704/M-DAG/SD/6/2018 tanggal 8 Juni 2018 perihal Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok pada Periode Libur Lebaran 2018. Hal ini guna memastikan ketersediaan stok dan stabilitas harga bahan pokok.
Pasca Lebaran
Tak hanya saat Ramadhan dan menjelang Lebaran, berdasarkan pantauan Kemendag, harga rata-rata bahan pokok nasional pada H+5 dibandingkan H-3 Lebaran di 205 pasar juga disebut relatif stabil. Harga beras premium berkisar di rentang Rp 9.000 - Rp 12.300 per kilogram. Beras medium berkisar di harga Rp 8.500 - Rp 10.500 per kilogram.
Harga gula pasir sebesar Rp 10.000 - Rp 12.200 per kilogram. Minyak goreng curah berada di kisaran harga Rp 8.800 - Rp 11.250 per liter. Harga telur ayam sebesar Rp 17.000 - Rp 24.800 per kilogram.
Kemudian, harga cabe rawit merah sebesar Rp 16.000 - Rp 45.500 per kilogram. Harga bawang merah Rp 15.000 - Rp 34.700 per kilogram. Harga bawang putih Rp 16.000 - Rp 27.700 per kilogram.
Sementara itu, harga daging sapi mulai turun 1,6%-2,9% menjadi Rp 80.000 - Rp 118.500 per kilogram. Harga daging ayam turun 1,36%-3,47% menjadi Rp 22.000 - Rp 35.600 per kilogram.