Dirjen Pajak: Penurunan Tarif PPh UMKM Gerus Penerimaan Rp 1,5 Triliun

Desy Setyowati
25 Juni 2018, 18:44
Sosialisasi Amnesti Pajak untuk UMKM
Arief Kamaludin|Katadata
Suasana sosialisasi tax amnesty untuk UMKM di pusat perbelanjaan dan grosir tekstil, Thamrin City, Jakarta, Kamis (1/12).

Penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Final bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan mengurangi potensi penerimaan pajak sebesar Rp 1 – 1,5 triliun. Hal itu dinyatakan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Robert Pakpahan.

Penurunan tarif PPh UMKM dari 1% menjadi 0,5% dari omzet tahunan tersebut diumumkan oleh Presiden Joko Widodo di Surabaya, akhir pekan lalu. "Karena ini berlaku 1 Juli, dampak jangka pendeknya, penerimaan akan berkurang sekitar Rp 1-Rp 1,5 triliun sepanjang 2018," kata Robert saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (25/6).

Advertisement

Namun, ia optimistis insentif fiskal bagi UMKM ini bakal positif bagi perekonomian dalam jangka menengah hingga panjang. Sebab, beban UMKM bakal berkurang sehingga ada dana tambahan yang bisa dipakai untuk ekspansi. "Kami harap (tambahan dana itu) itu dipakai pelaku usaha untuk kegiatan yang menggerakkan perekonomian. Jadi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM mencapai 61,4% terhadap perekonomian pada 2017. UMKM juga menyerap tenaga kerja hampid 97% dari total tenaga kerja nasional. Saat ini, jumlah UMKM mencapai 60 juta unit.

(Baca juga: Adu Argumen Sri Mulyani dan Prabowo Soal Utang Rp 9.000 Triliun)

Sementara itu, Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Pajak Ditjen Pajak Yon Arsal menyebutkan, jumlah wajib pajak yang membayar PPh final 1% atau disebut-sebut pajak UMKM ini sebanyak 1,5 juta tahun lalu. Jumlah tersebut meningkat dibanding 2016 yang hanya 1 juta wajib pajak.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement