Keseimbangan Primer Surplus, Sri Mulyani: Bukti Utang Terkontrol

Desy Setyowati
26 Juni 2018, 07:00
No image
Petugas penukaran mata uang merapihkan uang yang hendak ditukar dengan mata uang asing di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta. Berdasarkan data Bank Indonesia, kurs tengah rupiah dipatok pada level Rp11.722 per dolar AS, melemah 0,14% dibandingkan

Kementerian Keuangan mencatat, keseimbangan primer surplus Rp 18,1 triliun sejak awal tahun hingga Mei 2018. Pada 2016, keseimbangan primer defisit Rp 110 triliun, lalu menurun menjadi negatif Rp 29,9 triliun pada 2017.

Keseimbangan primer adalah penerimaan negara dikurangi belanja, di luar pembayaran bunga utang. "Perbaikannya luar biasa selama dua tahun terakhir," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (25/6).

Surplusnya keseimbangan primer ini juga karena defisit anggaran yang menurun. Sepanjang Januari-Mei 2018, defisit anggaran tercatat Rp 94,4 triliun atau 0,64% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit itu lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 128,7 triliun atau 2,92% dari PDB.

Bila surplus keseimbangan primer ini berlanjut hingga akhir tahun, maka ini akan jadi pertama kalinya sejak 2011. Keseimbangan primer yang defisit menunjukkan pemerintah harus membayar utang dengan utang atau istilahnya, gali lubang tutup lubang. Hasil kajian Kementerian Keuangan menunjukkan, keseimbangan primer akan ke posisi nol atau positif jika defisit anggaran 1,1-1,2% terhadap PDB.

(Baca juga: Sri Mulyani Optimistis Ekonomi Kuartal II Tumbuh 5,2% Berkat 4 Faktor)

Adapun defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang rendah tersebut lantaran pendapatan negara sebesar Rp 685,1 triliun, lebih tinggi dibanding belanja negara yang senilai Tp 779,5 triliun per Mei 2018.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...