Transaksi Industri Waralaba Diprediksi Tumbuh Hingga 15% Tahun Ini
Bisnis waralaba semakin menggiurkan. Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Andrew Nugroho mengatakan transaksi bisnis waralaba rata-rata mencatat angka pertumbuhan 10% sampai 15% per tahun.
Menurut Andrew, industri waralaba (franchise) diperkirakan mampu mencetak transaksi Rp 7,5 triliun pada tahun ini, lebih tinggi dari transaksi tahun lalu yang mencapai Rp 7 triliun. Pertumbuhan ekonomi yang positif menyebabkan industri waralaba masih optimistis mampu mencetak angka pertumbuhan tahun ini.
“Setiap tahun ada kenaikan, transaksi tahun ini diperkirakan total transaksi sebesar Rp 7,5 triliun,” kata Andrew di Jakarta, Jumat (20/7).
Menurut data AFI, jumlah waralaba terdaftar di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 200 merek dengan total pekerja mencapai 5 juta orang. Menurut Andrew, pebisnis waralaba harus jeli melihat setiap peluang dan tren pasar yang diminati konsumen seperti variasi produk, kemasan, dan pelayanan.
(Baca : Dorong Efisiensi, Alfamart Pangkas Belanja Modal Jadi Rp 2,3 Trilun)
Dia pun meminta pemerintah ikut aktif dalam melakukan pendampingan. Alasannya, banyak sektor yang bisa digali di Indonesia lewat skema waralaba, misalkan di bidang kuliner. Selain itu, penyebaran bisnis waralaba juga belum merata dengan 60% waralaba umumnya masih terkonsentrasi di kota besar dan sisanya di daerah.
"Kami berharap pemerintah melakukan pembinaan supaya mampu bersaing tidak hanya secara domestik tapi juga di luar negeri," katanya di Jakarta, Jumat (20/7).
Adapun dalam gelaran International Franchise Expo 2018 di Senayan, Jakarta, pada 20-22 Juli 2018. Andrew memperkirakan pameran tersebut bisa mencatat nilai transaksi sekitar Rp 250 miliar.