PetroChina Batal Kelola Blok South Jambi B
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melelang Blok South Jambi B. Ini karena PetroChina yang seharusnya akan menjadi pengelola blok tersebut menyatakan mundur.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengaku tidak tahu pasti alasan PetroChina mundur. Padahal sebelumnya Kementerian ESDM telah menetapkan PetroChina mengelola Blok South Jambi B setelah ConocoPhilips dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tidak mengajukan proposal perpanjangan.
Alhasil, blok ini akan dillelang. “Itu keputusan mereka. Jadi kami lelang," kata Arcandra di Jakarta, Senin (30/7).
Rencananya Blok South Jambi B akan dilelang bersama dengan dua blok lainnya, yakni Selat Panjang dan Blok Makassar Strait. Lelang tersebut akan dilakukan awal Agustus mendatang.
Juni lalu, Kementerian ESDM memutuskan PetroChina sebagai pengelola blok South Jambi B setelah kontraknya habis 2020 mendatang. Di blok ini Kementerian ESDM menetapkan bonus tanda tangan Blok South Jambi B mencapai US$ 5 juta.
Sementara itu, komitmen kerja pasti lima tahun pertama blok ini dipatok sebesar US$ 32,750 juta. Bahkan bagi hasil blok itu sudah ditetapkan, yakni gas untuk kontraktor di blok ini sebesar 53%, sisanya untuk pemerintah.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan pihaknya masih memberi tenggat kepada PetroChina untuk mengelola Blok South Jambi B, hingga besok, Selasa (31/7). "Kami kasih batas waktu sampai besok apakah PetroChina akan bayar signature bonus dan performance bond," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (30/7).
Berdasarkan data Kementerian ESDM, kontrak bagi hasil Blok South Jambi B pertama kali ditandatangani pada 1990. Wilayah kerjanya seluas 594 mil persegi di darat (onshore), Jambi. Produksi gas lapangan pertama dimulai pada 2004. Gas dari blok tersebut disuplai ke Pte.Ltd melalui jalur pipa TGI Singapura.
(Baca: ConocoPhillips Tak Perpanjang Kontrak Blok South Jambi B)
Namun, Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan produksi Blok South Jambi B sudah berakhir pada 9 Desember 2012. “Sudah tidak ekonomis untuk diproduksikan," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (14/12).