Pemerintah Targetkan 500 Ribu Wisatawan Datang ke Bandara Silangit
Pemerintah menargetkan Bandar Udara Internasional Silangit di Sumatra Utara bisa menarik 500 ribu wisatawan tahun ini. Jumlah ini meningkat hampir dibandingkan jumlah wisatawan yang masuk melalui bandara tersebut tahun lalu sekitar 85 ribu kunjungan.
Untuk menunjang target ini, pemerintah meningkatkan kapasitas dan fasilitas bandara, salah satunya dengan memperpanjang landasan pacu pesawat (runway) dari 2.650 meter menjadi 3.000 meter. Perpanjangan runway dilakukan agar bandara ini bisa mengakomodasi pesawat berbadan besar.
Selain itu, tempat parkir pesawat (apron) juga diperluas dan akan dibangunan terminal untuk mengakomodasi lebih banyak pesawat. Fasilitas lainnya juga ditambah untuk meningkatkan daya tampung penumpang di bandara tersebut. (Baca: Dorong Wisata Danau Toba, Batik Air Akan Terbang ke Silangit)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pada 2015 data wisatawan yang masuk ke Bandara Silangit, baru mencapai 17 ribu kunjungan. Dalam dua tahun, jumlah kunjungannya meningkat hampir mencapai 500%.
Tahun ini ditargetkan bisa meningkat lebih tinggi lagi, seiring dengan pembukaan rute baru AirAsia ke bandara tersebut "Tahun ini kami targetkan 500 ribu wisatawan akan datang ke Silangit. Itu salah satunya dengan kegiatan AirAsia ini," Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (2/8).
Maskapai penerbangan AirAsia resmi membuka rute internasional baru penerbangan dari Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2), Malaysia, ke Bandara Silangit. Penerbangan perdananya dilakukan pada 28 Oktober 2018. Rute ini diharapkan mendorong jumlah wisatawan asing yang masuk ke Indonesia.
(Baca: AirAsia Ajukan Minat Bangun Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta)
CEO AirAsia Tony Fernandes mengatakan rute ini dipilih karena lokasi Bandara Silangit tidak terlalu jauh dengan daerah pariwisata Danau Toba. AirAsia membuka rute ini sebagai komitmen dalam mendukung pemerintah mengembangkan 10 tujuan wisata prioritas, salah satunya Danau Toba.
CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menyatakan pihaknya tidak menargetkan berapa jumlah penumpang yang bisa diangkut pesawatnya pada rute baru tersebut. Harapannya tingkat keterisian penumpang pesawat pada rute tersebut bisa maksimal. "Kami ingin sepenuh mungkin, 100% langsung," katanya.
Menurutnya, tidak hanya maskapai penerbangan yang harus bersiap-siap dengan adanya rute baru ini. Pihak pemerintah daerah setempat juga harus siap, karena akan kedatangan banyak wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Masyarakat setempat harus bisa memerima wisatawan yang datang berkunjung dengan ramah. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu membangun infrastruktur pendukung wisata, seperti penginapan, dan fasilitas penyewaan kendaraan. Bahkan, hingga yang terkecil seperti penyediaan toilet dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
"Terutama tersedianya makanan halal. Itu merupakan faktor yang mendukung untuk orang mau datang ke destinasi baru," katanya.
Pembukaan rute penerbangan Kuala Lumpur-Silangit merupakan buah dari kesepakatan Tony dengan Luhut saat bertemu di Davos, Swiss, beberapa waktu lalu. Luhut meminta kepada Tony, agar AirAsia membuka rute ini. (Baca: Luhut Ajak Maskapai Buka Penerbangan Langsung dari Silangit ke India)
Namun, saat itu Tony meminta pemerintah meningkatkan infrastruktur penunjang di Danau Toba. Luhut menyanggupi dan mengatakan dalam waktu dekat akan dilakukan penawaran kepada investor untuk pembangunan hotel di sana. "Saya percaya AirAsia memiliki potensi yang sangat besar dalam membawa banyak penumpang ke Silangit," kenang Luhut.
Sebagai informasi, rute penerbangan ini akan berangkat dari Kuala Lumpur setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu, pukul 10.40 waktu setempat, dengan nomor penerbangan AK 411. Sedangkan penerbangan dari Silangit ke Kuala Lumpur dilakukan di hari yang sama setiap pukul 11.25 WIB dengan nomor penerbangan AK 412.
