Survei LSI: Ma'ruf Gerus Elektabilitas Jokowi, Sandi Naikkan Prabowo

Dimas Jarot Bayu
21 Agustus 2018, 17:28
Pendaftaran Capres Cawapres Pilpres 2019
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Calon presiden petahana Joko Widodo didampingi calon wakil presiden Ma'ruf Amin bersama pimpinan partai koalisi saat pendaftaraan Pilpres di KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Survei lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menggerus elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi). Suara Jokowi setelah disandingkan dengan Ma'ruf sebagai calon wakil presiden (cawapres) turun sebesar 1,4%.

Dari hasil survei, elektabilitas Jokowi secara personal sebesar 53,6%. Ketika disandingkan dengan Ma'ruf, elektabilitasnya menjadi 52,2%.

Advertisement

"Sentimennya negatif, Kiai Ma'ruf sedikit mengurangi elektabilitas Jokowi," kata peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby di kantornya, Jakarta, Selasa (21/8).

(Baca juga: Efek Ma'ruf Amin Jadi Cawapres, Isu SARA akan Bergeser ke Ekonomi)

Adjie memaparkan, Ma'ruf memang dapat menambah suara Jokowi di basis pemilih muslim. Secara personal, elektabilitas Jokowi di kalangan tersebut sebesar 51,7%. Namun saat berduet dengan Ma'ruf, elektabilitasnya terkatrol menjadi 52,3%.

Hanya saja, adanya Ma'ruf menggerus elektabilitas Jokowi di tiga kantong suara lainnya, yakni pemilih non-muslim, kaum terpelajar, serta pemilih pemula. Pada pemilih non-muslim dengan basis suara 10,1% dari total pemilih, elektabilitas Jokowi turun 18,8%.

Secara personal, elektabilitas Jokowi di kalangan pemilih nonmuslim mencapai 70,3%. Saat bersama Ma'ruf, elektabilitasnya di pemilih nonmuslim hanya sebesar 51,5%.

(Baca juga: Sepekan Daftar Pilpres, Prabowo-Sandi Lobi Maraton ke Golkar dan NU)

Pada pemilih berpendidikan kuliah atau lebih tinggi dengan basis 9,9% dari total suara, elektabilitas Jokowi secara personal mencapai 50,5%. Angka tersebut turun 1,1% menjadi 40,4% ketika Jokowi berpasangan dengan Ma'ruf.

Pada pemilih berusia 19 tahun ke bawah atau pemula dengan basis 3,4%, elektabilitas Jokowi secara personal mencapai 47,1%. Ketika diduetkan dengan Ma'ruf, perolehan suara Jokowi turun 7,6% menjadi 39,5%.

"Ma'ruf hanya bisa menambah dukungan di pemilih muslim. Di pemilih lain ternyata membawa efek negatif," kata Adjie.

Perlu dukungan Ahok

Adjie menilai, turunnya elektabilitas Jokowi merupakan efek kejut dari dipilihnya Ma'ruf. Sebagian pemilih tersebut, kata Adjie, kecewa lantaran Ma'ruf dianggap sebagai tokoh yang ikut menyeret eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke penjara karena kasus penodaan agama.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement