Komponen Lokal Proyek Kereta Api Ditargetkan Lampaui 50%

Ameidyo Daud Nasution
23 Agustus 2018, 16:23
LRT Palembang buatan INKA
INKA
INKA telah mengirimkan 4 dari 8 rangkaian kereta LRT Palembang (10/4)

Pemerintah menargetkan penggunaan komponen lokal dalam proyek kereta api minimal 50%. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengurangan impor dalam proyek infrastruktur merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghemat devisa.

Salah satu yang akan disasar adalah proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang akan beroperasi tahun depan. "Dalam waktu dekat bersama-sama Badan Usaha Milik Negara akan meningkatkan hingga di atas 50%," kata Budi di Jakarta, Kamis (23/8).

Sedangkan proyek kereta ringan Palembang yang telah beroperasi, tingkat komponen lokalnya baru mencapai 40%.

Di antara komponen proyek yang akan menggunakan produk dalam negeri adalah bogie atau penopang roda. "Nanti pendampingannya dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)," kata dia.

(Baca juga: Kemenhub Gelontorkan Rp 2,5 T Kembangkan Infrastruktur di Selatan Jawa)

Bukan hanya LRT, Budi juga akan menyasar kereta semicepat Jakarta - Surabaya untuk menggunakan komponen lokal minimal 50%. "Pertama harga masuk akal, kedua kontraktor dalam negeri ikut serta, ketiga konten lokal digunakan," kata dia.

Langkah peningkatan komponen lokal dalam infrastruktur perhubungan disebutnya perlu dilakukan dengan keberanian. Apalagi negara seperti Jepang ternyata juga masih menggantungkan beberapa komponen impor dalam proyek transportasi vitalnya. "Di bagian tertentu masih impor dari Jerman," kata dia.

Jokowi bulan lalu telah menyinggung implementasi penambahan komponen dalam negeri yang belum berjalan baik hingga saat ini. Padahal, kebijakan tersebut telah diambil sejak dua tahun silam. Menurutnya hal tersebut perlu dilakukan untuk menghemat devisa. "Serta mendorong pertumbuhan industri substitusi impor,” kata dia.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...