Aneka Tambang Menangkan Dua Tambang Nikel di Sulawesi
PT Aneka Tambang (Antam) memenangkan dua wilayah kerja tambang nikel yang dilelang pemerintah. Dua Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) itu terletak di Bahodopi Utara, Sulawesi Utara, dan Matarape.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan penetapan pemenang lelang itu karena Antam sudah memenuhi persyaratan. "Sudah sesuai dari apsek finansial, teknis, dan administrasi," kata, di Jakarta, Jumat (24/8).
Untuk mendapatkan wilayah itu, Antam juga harus bersaing dengan badan usaha lainnya. Di wilayah Bahodopi Utara, anak usaha PT Indonesia Asahan Alumunium ini harus bertarung dengan PT Pembangunan Sulawesi Utara.
Bahodopi Utara memiliki luas 1.896 hektare. Nilai Kompensasi Data Informasi (KDI) Rp 184 miliar. Komoditas yang dihasilkan wilayah ini yakni nikel.
Di Matarape, Antam harus bersaing dengan PD Konsara, PT Antam, dan PD Utama Sulawesi Utara. Wilayah kerja ini bisa menghasilkan nikel dan luasnya 1.681 hektare. KDI sebesar Rp 184.05 miliar.
Selain Rantau Pandan dan Bahodopi Utara, pemerintah melelang empat wilayah kerja tambang lainnya. Empat wilayah yang tidak ada pemenang ini nantinya akan dilelang ulang.
Dari empat itu, dua WIUPK belum ada peminatnya, yakni Latao di Provinsi Sulawesi Utara dan wilayah tambang di Suasua, Provinsi Sulawesi Utara. Wilayah tambang Latao memiliki luas 3.148 hektare dan menghasilkan nikel. Adapun, KDI wilayah ini sebesar Rp 414.8 miliar. Sedangkan wilayah tambang Suasua luasnya 5.899 hektare. Wilayah yang menghasilkan nikel ini memiliki nilai KDI Rp 984.85 miliar.
Dua lainnya sudah ada peminat tapi tidak ada pemenang karena tidak memenuhi syarat. Dua wilayah itu yaitu Matarape, Sulawesi Utara dan Kolonodale di Sulawesi Utara.
Kemudian di Kolonodale, Sulawesi Tenggara bisa Nikel. Luas wilayah kerja ini 2.189 hektare, dan memiliki KDI Rp 209 miliar. Peminatnya yaitu PT Pembangunan Sulawesi Tengah.
(Baca: Ditopang Emas, Penjualan Antam 2017 Melonjak 38% Jadi Rp 12,5 Triliun)
Sedangkan di Rantau Pandan, Antam bersain dengan PT Bungo Dani Mandiri dan PT PLN Batubara. Wilayah kerja tambang yang menghasilkan batu bara ini memiliki luas 2.826 hektare, dengan nilai KDI Rp 352.6 miliar.