PLN Butuh 440 Ribu Minyak Nabati untuk Penerapan B20

Image title
24 Agustus 2018, 12:38
Microsite Biodiesel
Arief Kamaludin | Katadata
Biodiesel murni dan campuran solar dengan kadar 10 dan 20 persen.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) sudah menghitung kebutuhan minyak nabati yang akan dicampur ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) atau biodiesel 20% (B20). Kebijakan ini akan berlaku 1 September 2018.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PLN Djoko Rahardjo Abu Manan mengatakan dalam setahun, perusahaannya membutuhkan 2,2 juta kiloliter (KL) Bahan Bakar Minyak (BBM). Jika B20 diterapkan maka 20% dari 2,2 juta KL liter ini harus dicampur minyak nabati.

Alhasil, PLN membutuhkan sekitar 440 ribu minyak nabati (Fatty Acid Methyl Esters/FAME) untuk penerapan B20. “Itu untuk 1 September 2018 sampai 1 September 2019,” kata Djoko di Jakarta, Kamis (24/8).

Kebutuhan ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Tahun 2017, perusahaan listrik pelat merah ini hanya menyerap minyak nabati 294 ribu kiloliter. Kemudian hingga Juni tahun ini hanya 115 ribu kiloliter.

Menurut Djoko, serapan itu juga tergantung pemasoknya. Selama ini, pemasok bahan bakar minyak untuk PLN adalah PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo Tbk dan PT Kutilang Paksi Mas (KPM).

Saat ini, PLN juga sebenarnya sudah menggunakan campuran minyak nabati sebesar 30% untuk BBM. Itu karena BBM yang tersedia di pasar B30.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...