Wahyoe Soedarmono dan Harapan Konsolidasi Perbankan Indonesia

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
21 September 2018, 10:42
Wahyoe Soedarmono
Katadata/Istimewa
Dr. Wahyoe Soedarmono

Dr. Wahyoe Soedarmono malang melintang sebagai konsultan dan analis bidang perbankan di berbagai  lembaga dalam negeri dan internasional.  Dosen senior sekaligus Kepala Departemen Manajemen Universitas Sampoerna ini, menyuguhkan judul penelitian Consolidation, risk and market discipline in Indonesian banking: Is it market power, absolute size or systemic size that matters? dalam ajang proposal riset “LPS Call For Research”.

Dari riset tersebut Dr. Wahyoe berharap bisa memberi pandangan tentang konsolidasi perbankan yang sangat penting dilakukan, mengingat di Indonesia jumlah bank  masih terlalu banyak sehingga menimbulkan biaya intermediasi tinggi, bahkan tertinggi di kawasan.  Konsolidasi,  katanya, akan menggenjot market power perbankan sekaligus membuat stabilitas finansial makin solid.  Konsolidasi didorong untuk meningkatkan daya kompetitif perbankan dalam mendulang profit, tanpa harus banyak membebani nasabah dengan biaya lebih besar. “Dengan konsolidasi, bank akan punya ketahanan yang lebih baik,” ujarnya.

Penelitian ini, menurut  Wahyoe, juga untuk meneguhkan pentingnya keberadaan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).  Penelitian yang dilakukan telah menepis  asumsi penjaminan simpanan akan meningkatkan moral hazard.  “Penelitian saya,  dengan penjaminan simpanan ada hubungan positif antara kekuatan pasar dan stabilitas keuangan.  Keduanya cenderung  makin terlihat setelah ada penjaminan simpanan sejak 2005,” katanya.  Itu sebabnya, LPS harus tetap hadir memfasilitasi nasabah untuk memonitor kinerja bank.

Wahyoe merampungkan doktoralnya di Université de Limoges France, PhD  di bidang Economics (Money, Finance, and Banking).  Dia beberapa kali dipercaya menjadi konsultan  di Bank Dunia. Selama 2010-2013 Wahyoe menjadi analis bidang Kebijakan Makro dan Kebijakan Fiskal  di Bank Dunia. Wahyoe juga menangani konsultasi Finance & Markets Global Practice World Bank pada 2015 – 2017. Karirnya sebagai konsultan juga diterapkan untuk Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kedutaan Besar Kanada. Di OJK antara lain Wahyoe menyiapkan Islamic Banking Performance Outlook for 2017.

 

Selain mengajar  Wahyoe juga tecatat sebagai Project Manager untuk  HSBC-Putera Sampoerna Foundation Program  bidang literasi finansial.  Wahyoe aktif menulis di berbagai  jurnal sejak 2010. Karyanya antara lain bertajuk Abnormal loan growth, credit information sharing and systemic risk in Asian banks (2017) dan Non-linearity in the finance-growth nexus: Evidence from Indonesia (2017)

Pada 2016 Wahyoe memenangi  best academic paper  bidang perbankan yang digelar LPS- 3rd SMICBES International Conference, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Pada tahun yang sama dia menyabet LPDP Award untuk  publikasi internasional dari Kementerian Keuangan. Prestasi lainnya sebagai pemenang ketiga kompetisi paper sains yang digelar Bank Indonesia.

Wahyoe sangat mendukung upaya LPS menggali fakta-fakta melalui penelitian akademisi yang digelar melalui LPS Call For Research ini.  “Ke depan kebijakan finansial harus berdasarkan evidence based, berdasarkan riset,  sehingga  kebijakan yang akan dihasilkan berdasarkan bukti riil dari pasar,” ujarnya. Dampak dari usaha ini, perdebatan publik  atas kebijakan yang diambil bisa diminimalkan, lantaran kebijakan disusun bersarkan fakta empiris.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...