Rupiah dan Mata Uang Asia Lain Menguat Akibat Pelemahan Dolar AS

 Zahwa Madjid
24 April 2024, 09:21
Petugas menunjukkan uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Indorate Prima Javalas, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.179 per dolar AS, menguat 41 poin atau 0,25 persen dari perdagangan sebelumnya.
Fauza Syahputra|Katadata
Petugas menunjukkan uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Indorate Prima Javalas, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.179 per dolar AS, menguat 41 poin atau 0,25 persen dari perdagangan sebelumnya.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat 0,10% ke level 16.220 pada perdagangan Rabu (24/4). Mayoritas mata uang Asia pun bergerak menguat terhadap dolar AS.

Melansir Bloomberg, baht Thailand menguat 0,13%, ringgit Malaysia 0,10%, yuan Cina 0,02%, rupee India 0,03%, peso Filipina 0,26%, dolar Singapura 0,12%, dolar Hong Kong 0,02%, dan yen Jepang  0,02%.

Analis pasar uang, Lukman Leong menilai rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS. Hal ini disebabkan oleh dolar AS yang melemah setelah data PMI yang lebih lemah dari perkiraan. 

 “Investor juga mengantisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga pada rapat dewan gubernur Bank Indonesia sore ini,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Rabu (24/4).

 Rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang 16.100-16.250.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra pun menilai rupiah berpotensi menguat hari ini terhadap dolar AS dengan meredanya konflik Israel-Iran dan data purchase manufacturing index (PMI) AS yang menurun. Indeks Manajer Pembelian atau  purchase manufacturing index adalah indeks arah tren perekonomian yang berlaku di sektor manufaktur dan jasa.

Dari Timur Tengah, Israel dan Iran tidak lagi memberikan komentar baru yang meningkatkan ekskalasi konflik sehingga kekhawatiran pasar mereda. 

 “Di sisi lain, bila ada komentar dari petinggi pemerintahan yang memanasi konflik di Timur Tengah, pelaku pasar bisa kembali ke mode safe haven dan mendorong penguatan dolar lagi,” ujar Ariston.

Dia mengatakan, data yang dirilis semalam menunjukkan bahwa PMI AS bulan Maret lebih rendah dari bulan sebelumnya. Itu artinya aktivitas manufaktur dan sektor jasa AS menurun dan bisa membuka jalan untuk pemangkasan suku bunga acuan AS.

 Ia menilai data ekonomi AS masih akan mempengaruhi ekspektasi pasar soal kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS. Potensi penguatan rupiah hari ini ke kisaran 16.150-1.6130, dengan potensi resisten di kisaran 16.230.
 

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...