Snapchat Gandeng Amazon Luncurkan Fitur Belanja Lewat Kamera
Snap Inc, perusahaan pembuat aplikasi media sosial Snapchat, bekerja sama dengan Amazon Inc untuk menggunakan aplikasinya sebagai visual search engine bagi raksasa e-commerce tersebut. Fitur baru ini diharapkan akan menarik lebih banyak pengguna dan memperbaiki kinerja keuangan Snap yang tengah disorot oleh investor.
Pengguna Snapchat bisa menggunakan kamera yang ada di dalam aplikasi untuk membidik produk yang diinginkan dan membelinya di situs Amazon. "Arahkan kamera Snapchat pada produk atau barcode, tekan dan tahan layar kamera sehingga muncul tautan produk yang diinginkan di Amazon," kata manajemen Snap dalam pengumuman di situs perusahaan.
Pengguna Snapchat kemudian bisa melanjutkan pembelian melalui aplikasi Amazon atau situs Amazon. Manajemen Snap menyebut fitur baru tersebut membuat Snapchat menjadi aplikasi media sosial yang tercepat untuk berbelanja.
Menurut Fortune.com, kerja sama ini menandai langkah Snap untuk menggarap model bisnis internet yang lebih tradisional, yakni mesin pencari dan e-commerce. Rumor mengenai fitur visual search Snapchat untuk Amazon ini telah beredar beberapa bulan lalu. Sebelumnya, Snap telah bermitra dengan Shazam untuk fitur sejenis yang berfungsi untuk mencari lagu dan penyanyi yang ada di dalam basis data Shazam.
Mesin pencari visual atau yang berbasis barcode sebenarnya bukan hal baru untuk aplikasi mobile. Aplikasi Amazon sudah memiliki fitur untuk memindai barcode. Pada awal 2017, Pinterest memperkenalkan fitur Lens yang menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk mengidentifikasi obyek dan menampilkan gambar atau informasi yang terkait dengan obyek tersebut. Pada Oktober 2017, Pinterest mengumumkan kesepakatan iklan dengan Target yang menggunakan fitur Lens tersebut.
(Baca: Amazon Akan Investasi Rp 14,5 Triliun di Indonesia dalam 10 Tahun)
Kerja sama Snap dan Amazon diperkirakan akan menghasilkan pendapatan tambahan bagi Snap dalam bentuk kesepakatan bagi hasil atau komisi dari Amazon. Snap yang mencatatkan sahamnya di Bursa Nasdaq sejak 2 Maret 2017 tengah menghadapi tekanan dari para investor agar perusahaan bisa meningkatkan pendapatan dan menurunkan kerugian.
Persaingan yang ketat dengan penyedia layanan media sosial, khususnya Facebook, menjadi salah satu faktor yang menekan kinerja perusahaan. Inovasi Snap yang paling populer, yakni Snapchat Stories ditiru Facebook untuk Instagram, Facebook Messenger, dan status WhatsApp. Fitur filter yang tersedia di aplikasi Snapchat juga diadopsi oleh Facebook.
Pada kuartal II 2018, pendapatan Snap melejit 44% menjadi US$ 262 juta. Namun, perusahaan masih membukukan rugi bersih US$ 353 juta, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 443 juta. Jumlah pengguna aktif harian Snapchat naik 8% menjadi 188 juta pengguna dalam setahun terakhir.
Harga saham Snap turun 2,1% menjadi US$ 8,95 per saham pada penutupan perdagangan Senin (24/9). Harga saham tersebut sudah turun sekitar 47,3% dibandingkan harga saham Snap pada saat IPO sebesar US$ 17.
(Baca juga: Ikuti Snapchat, Instagram Hadirkan Livestreaming)