Nilai Pembobolan SNP Finance Versi OJK Lebih Kecil daripada Data Polri

Image title
26 September 2018, 17:12
Bank kredit
Katadata | Agung Samosir
Suasana di salah satu kantor cabang bank di Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, nilai pembobolan yang dilakukan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP) Finance terhadap 14 bank sebesar Rp 2,22 triliun. Nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan angka yang dikemukakan Bareskrim Polri mencapai Rp 14 triliun.

Sejauh ini, OJK terus berkoordinasi dengan sejumlah instansi termasuk Polri dan Kementerian Keuangan untuk menentukan penindakan lanjutan untuk SNP Finance. Otoritas juga memantau kasus ini melalui tim audit internal bank.

Advertisement

"Kami akan memberikan sanksi jika ada pegawai bank yang ikut bertanggung jawab," kata Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot kepada Katadata.co.id, Rabu (26/9). (Baca juga: Industri Multifinance Tersedak Seretnya Pendanaan dari Perbankan

Salah satu bank yang menyalurkan pinjaman kepada SNP Finance adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Saat dihubungi Katadata.co.id secara terpisah, Sekretaris Korporat Bank Mandiri Rohan Hafas membenarkan perihal pemberian kredit ini.

Pemberian kredit oleh Bank Mandiri didasarkan kepada laporan keuangan dari salah satu kantor akuntan publik. Temuan regulator mensinyalir adanya rekayasa pembukuan laporan keuangan SNP Finance yang dilakukan salah satu akuntan publik.

SNP Finance menjadi debitur Bank Mandiri sejak 2004. Perusahaan pembiayaan ini memiliki catatan risiko kredit yang lancar. "Hal ini juga yang membuat banyak bank kemudian ikut memberikan pembiayaan kepada SNP Finance," ujar Rohan.

Oleh karena itu, Bank Mandiri menegaskan bahwa kasus yang menjerat SNP Finance sekarang bukan karena pihak bank kurang hati-hati. Pasalnya, perbankan merupakan institusi jasa keuangan yang aktivitas bisnisnya diatur ketat oleh regulasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement