Harga Minyak Indonesia Capai Level Tertinggi Sejak Awal Tahun

Anggita Rezki Amelia
3 Oktober 2018, 18:25
Rig
Katadata

Harga Minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) periode September 2018 naik sekitar 7,9% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini capaian tertinggi selama sembilan bulan terakhir.

ICP September 2018 mencapai US$ 74,88 per barel. Padahal, periode Agustus hanya US$ 69,36 per barel. "Peningkatan ICP ini sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah dunia di pasar internasional," mengutip situs migas Kementerian ESDM, Rabu (3/10).

Jika dirinci sejak awal tahun, ICP Januari hanya US$ 65,59 per barel. Kemudian, Februari us$ 61,61 per barel. Naik lagi bulan Maret menjadi US$ 61,87 per barel. Terus naik jadi US$ 67,43 di April 2018. Periode Mei mencapai US$ 72,46 per barel. Juni mencapai US$ 70,36 per barel dan Juli US$ 70,68 per barel.

Tak hanya ICP, harga jenis minyak Minas (Sumatran Light Crude/SLC) periode September 2018 juga naik menjadi US$ 75,38 per barel. Bulan sebelumnya hanya US$ 70,02 per barel pada Agustus lalu.

Harga minyak jenis Dated Brent di pasar global untuk September 2018 juga naik menjadi US$ 78,85 per barel, dari sebelumnya US$ 72,62 per barel. Harga minyak jenis WTI (Nymex) untuk September naik menjadi US$ 70,08 per barel. Sebelumnya, harganya US$ 67,85 per barel pada Agustus 2018.

Tidak hanya itu minyak Basket OPEC naik dari 72,26 per barel menjadi US$ 76,95 per barel. Adapun minyak Brent (ICE) juga naik di bulan September menjadi US$ 79,11 per barel, dari posisi Agustus yang hanya sebesar US$ 73,84 per barel.

Faktor pertama penyebab naiknya harga adalah peningkatan proyeksi permintaan. Mengacu publikasi International Energy Agency (IEA) September 2018, peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia pada kuartal III 2018 sebesar 200 ribu barel per hari (bph), sehingga menjadi 99,8 juta bph.

Di sisi lain, ada penurunan produksi dari negara-negara negara-negara pengekspor minyak yang tidak tergabung dalam OPEC sebesar 340 ribu bph dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan demikian penurunan produksinya menjadi 60,41 juta bph.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...