Garudafood Incar Kenaikan Ekspor di Atas 10% pada 2021
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menargetkan peningkatan volume penjualan produk ke luar negeri lebih dari 10% dalam 2 hingga 3 tahun ke depan. Saat ini, kontribusi penjualan ekspor emiten yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini baru sekitar 5% dengan nilai Rp 400 miliar.
"Karena market ekspor itu cukup menjanjikan. Sehingga milestone kami ke depan, ingin menjadi perusahaan yang go internasional," kata Direktur Utama GOOD Hardianto Atmadja di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (10/10).
Perusahaan sudah mengekspor produknya ke lebih dari 20 negara dengan fokus utama penjualan ke beberapa pasar Asean, Tiongkok, dan India.
Ke depan, Hadianto menyebut perusahaan akan tetap berfokus pada pasar di kawasan Asia Tenggara. Sebab, kultur dan citarasa negara di kawasan tersebut tak jauh berbeda dari Indonesia. Sehingga diharapkan beberapa produk Garudafood bisa lebih diterima.
Selain itu, kawasan Asia memiliki jumlah populasi yang besar dibanding dengan negara-negara di benua lainnya, sehingga hal itu akan mempengaruhi volume distribusi ekspor.
(Baca: Resmi Melantai, Saham Garuda Food dan The Duck King Langsung Melesat)
"Kami bergerak di industri makanan dan minuman, yang pasti jumlah populasi jadi target perkembangan kita di masa depan," kata Hardianto.
Tak hanya itu, untuk mengantisipasi permintaan ke depan, perrseroan juga tengah fokus pada peningkatan fasilitas produksi. Perusahaan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 800 miliar sepanjang tahun ini untuk pengembangan usaha dan sudah terserap sebesar 70%.
"Untuk capex, sebenernya selalu untuk menambah fasilitas produksi. Jadi, tidak harus capex itu untuk pabrik baru atau pabrik tambahan. Kita selalu tambahan mesin untuk fasilitas produksi," kata Direktur Keuangan GOOD Robert Chandrakelana Adjie.