Terdorong Musim Panen, Produksi Garam Nasional Lampaui Target
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut jumlah produksi garam rakyat hingga Oktober 2018 telah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebanyak 1,5 juta ton. Menurut KKP, produksi garam di tingkat petani hingga saat ini telah mencapai 1,64 juta ton dengan rincian garam produksi rakyat 1,36 juta ton dan garam milik PT Garam sebesar 283 ribu ton.
“Targetnya sudah lebih dan itu bagus,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti kepada Katadata.co.id, Rabu (17/10).
Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI) Jakfar Sodikin pun membenarkan pernyataan tersebut. Dia mengaku produksi garam petani sudah sekitar 1,4 juta ton pada 17 Oktober 2018.
(Baca: Pemerintah Optimistis Capai Target Produksi Garam 1,5 Juta Ton)
Menurutnya, musim panen garam akan terus berlangsung hingga November mendatang. Sehingga target produksi garam sebanyak 2 juta ton berpotensi tercapai sampai akhir tahun, lebih tinggi dibanding realisasi produksi tahun lalu yang hanya sekitar 1,3 juta ton.
Jakfar menyatakan harga garam di tingkat petani masih relatif bagus yakni sekitar Rp 1.650 per kilogram di daerah Jawa Timur.
Tak hanya kalangan petani, PT Garam juga terus menggenjot produksi garam perusahaan hingga mencapai target produksi sebanyak 350 ribu ton. Direktur Utama PT Garam Budi Sasongko optimistis realisasi produksi garam bakal melebihi target.
(Baca : Karut Marut Lonjakan Impor Garam di Tahun Politik)
Salah satu upaya percepatan produksi garam yaitu dengan memanfaatkan lahan di Bipolo, Kupang seluas 304 hektare. Budi menuturkan saat ini produksi di Bipolo telah mencapai 5 ribu ton. “Targetnya 10 ribu, kami akan genjot dengan teknik pasang pada bulan November,” katanya.
Selain itu, PT Garam juga tengah bekerja sama dengan Tiongkok untuk pemanfaatan produksi garam laut. Perusahaan juga berkolaborasi dengan riset geologi untuk pemanfaatan garam sumur.