Moody's: Kasus Meikarta Makin Menekan Likuiditas Lippo Karawaci

Hari Widowati
19 Oktober 2018, 09:24
Meikarta
Arief Kamaludin|KATADATA

Moody's Investor Service mengatakan, kasus dugaan suap terkait perizinan proyek Meikarta menjadi sentimen negatif bagi kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Kepercayaan investor dan konsumen akan tergerus sehingga penjualan properti di proyek tersebut juga diprediksi melambat.

"Kepercayaan konsumen yang lebih rendah akan menahan penjualan baru di proyek Meikarta sementara ketidakpastian mengenai penyelesaian unit-unit yang dijual bisa menunda atau mengurangi arus kas dari konsumen," kata Analis Senior Moody's Jacintha Poh, dalam laporannya, Kamis (18/10).

Sentimen negatif yang muncul dari kasus dugaan suap perizinan Meikarta ini akan semakin menambah berat beban likuiditas Lippo Karawaci. Hal ini juga akan mendongkrak yield to maturity obligasi dolar AS yang diterbitkan perusahaan.

(Baca: Grup Lippo yang Kian Nestapa Akibat Kasus Suap Meikarta)

Per 17 Oktober 2018, yield to maturity obligasi dolar Lippo Karawaci yang akan jatuh tempo pada 2022 dan 2026 rata-rata naik 8% sejak diterbitkan. Ini mengindikasikan Lippo Karawaci harus membayar bunga yang lebih tinggi untuk membiayai utangnya yang akan jatuh tempo dalam 12-18 bulan ke depan.

“Kami perkirakan kasus dugaan suap memiliki dampak terbatas terhadap keuangan Lippo Karawaci yang merupakan perusahaan induk di sektor properti," ujarnya. Peringkat utang Lippo Karawaci di B3 dan prospek (outlook) negatif yang diberikan Moody's pada September lalu tidak terpengaruh kondisi ini. Menurut Moody's, peringkat utang Lippo Karawaci tidak memperhitungkan tambahan aliran kas dari proyek Meikarta maupun Lippo Cikarang.

Berdasarkan laporan keuangan Lippo Karawaci per 31 Maret 2018, perusahaan memiliki kas dan setara kas Rp 1,87 triliun, turun dibandingkan posisi akhir Desember 2017 sebesar Rp 2,54 triliun. Sementara itu, perusahaan memiliki utang jangka pendek sebesar Rp 8,89 triliun dan utang jangka panjang sebesar Rp 18,82 triliun.

Utang obligasi yang mencapai Rp 11,02 triliun mendominasi pos utang jangka panjang perusahaan. Obligasi tersebut diterbitkan oleh Theta Capital Pte Ltd, entitas anak perusahaan Lippo Karawaci. Obligasi yang diterbitkan 11 April 2014 sebesar US$ 150 juta akan jatuh tempo pada 11 April 2022. Theta Capital juga menerbitkan obligasi pada 10 Agustus 2016 senilai US$ 260 juta dan akan jatuh tempo pada 11 April 2022. Satu lagi obligasi yang diterbitkan Theta pada 31 Oktober 2016 senilai US$ 425 juta dan akan jatuh tempo pada 31 Oktober 2026.

(Baca: Batal Bertemu Direksi BEI, Lippo Cikarang Fokus Investigasi Internal)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...