Realisasi Investasi Energi Terbarukan Masih Separuh Target

Image title
26 Oktober 2018, 22:14
Pembangkit tenaga angin
U.S. Department of Energy

Investasi sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi kuartal III tahun 2018 kurang lebih setengah dari target. Padahal, tersisa dua bulan lagi untuk mengejar target hingga akhir tahun ini.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), investasi energi baru terbarukan hanya US$ 1,16 miliar. Angka itu masih 57% dari target yang ditentukan pemerintah.

Jika dilihat sejak tahun 2014, investasi sebenarnya terus meningkat hingga 2016. Tahun 2014, investasi US$ 0,6 miliar. Lalu tahun 2015 naik jadi US$ 1,03 miliar dan setahun berikutnya US$ 1,57 miliar. Namun, tahun 2017, investasi turun ke US$ 1,34 miliar.

Meski begitu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM Rida Mulyana optimistis, hingga akhir tahun, target US$ 2,01 miliar bisa tercapai. "Mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa tercapai, investor masih ada yang mau investasi," kata dia, di Jakarta, Jumat (26/10). 

Sementara itu, sejak tahun 2017 sudah ada 70 kontrak yang ditandatangani. Total kapasitasnya, 1.214,2 Megawatt (Mw). Perinciannya, empat Pembangkit Listrik Hydro dengan kapasitas 752 MW. Kemudian, Biogas ada lima unit dengan kapasitas 9,8 MW. Biomassa lima unit 32,5 Mw, Solar enam unit dengan kapaistas 45 MW, satu pembangkit panas bumi 86 Mw, dan 49 unit minihydro dengan kapasitas 286,8 MW. 

Sampai tahun 2018, sudah ada empat pembangkit EBT yang beroperasi, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap I, PLTB Sidrap Tahap II, PLTB Jeneponto, dan PLTB Tanah Laut.  Selain itu, terdapat 26 proyek yang masih dalam tahap konstruksi, dan 40 proyek yang akan memasuki Financial Close. 

Rida juga mengatakan bahwa 70 kontrak yang sudah ditandangani tidak akan berubah. Sehingga bisa meningkatkan investasi, dan pencapaian 23 persen bauran energi pada tahun 2025.

(Baca: Target Energi Baru Terbarukan Terancam Gagal Tercapai)

Akan tetapi, Rida juga menerima segala masukan untuk meningkatkan investasi, termasuk merevisi aturan yang dapat menghambat investasi. “Kami menerima segala masukan, dari Kamar Dagang dan Industri, pengamat, dan publik juga," kata dia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...