Jokowi Tekankan Kecelakaan JT 610 Jadi Insiden Penerbangan Terakhir

Ameidyo Daud Nasution
4 November 2018, 07:00
Lion Air Jatuh
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri), Presiden Joko Widodo (tengah) dan Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi (kanan) meninjau posko evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018) sore.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta jajarannya untuk membenahi aspek keselamatan penumpang pada sektor transportasi angkutan massal. Hal ini menyusul  kecelakaan yang dialami pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang  di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/11).

Menurut Presiden, keselamatan harus menjadi priorotas utama pelayanan transportasi. Dia berharap kejadian seperti ini merupakan yang terakhir dialami dunia penerbangan Indonesia.

"Kami harap tidak ada kecelakaan seperti ini di masa depan," kata dia di Jakarta International Container Center (JICT), Jumat (2/11).

(Baca: Jokowi Perintahkan KNKT Segera Temukan Penyebab Kecelakaan Lion Air)

Jokowi dua hari lalu mengatakan akan memperketat manajemen keselamatan penerbangan murah atau Low Cost Carrier (LCC) .Menurutnya, kehadiran penerbangan murah merupakan hal normal dan tidak dapat ditolak. Namun dari layanan penerbangan murah, menurutnya aspek keselamatan penumpang dan pesawat terbang adalah yang terpenting.

Jokowi juga menegaskan bahwa penerbangan tarif rendah ada di semua negara. Maka, ia tak sepakat dengan pendapat yang menyatakan bahwa musibah yang menimpa pesawat Lion Air JT 610 terkait dengan tarif rendah yang diterapkan maskapai tersebut.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...