Penurunan Harga Batu Bara Bisa Memukul Eksportir Kalori Rendah

Image title
6 November 2018, 21:36
Tambang Batu Bara
Donang Wahyu|KATADATA

Penurunan harga batu bara yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir bisa memukul eksportir yang memiliki kalori sedang dan rendah. Ini karena ada selisih pajak yang harus ditanggung mereka.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan ketika harga rendah, investor tetap membayar pajak dengan Harga Patokan yang lebih tinggi. Jadi ada disparitas antara HPB dan HBA. “Ini tentu berdampak, terutama bagi eksportir untuk kalori sedang dan rendah,” kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (6/11).

Jika harga terus turun dan rendah itu akan mendorong perusahaan mengurangi stripping ratio. Pengurangan stripping ratio ini untuk meminimalkan kerugian yang berakibat menurunnya cadangan batu bara yang ditambang.  

Stripping ratio adalah besarnya volume tanah lapisan penutup yang harus dibongkar untuk mendapatkan 1 ton batu bara.  Makin besar stripping ratio menunjukkan indikator yang bagus karena biaya pengupasan lebih ditekan dan batu bara yang diambil lebih banyak.

Biaya pengupasan itu adalah komponen terbesar dalam produksi batu bara. “Jadi kalau harga dalam titik rendah, untuk efisiensi perusahaan umumnya mengurangi stripping ratio,” ujar Hendra.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...