PLTB Tolo Akan Selesai Lebih Cepat dari Target

Image title
6 November 2018, 20:22
Pembangkit tenaga angin
YOUTUBE
ilustrasi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo akan selesai lebih cepat dari target. Perkiraan ini berdasarkan progress pembangunan proyek pembangkit yang berada di Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Pembangunan PLTB Tolon saat ini mencapai 97%. Artinya dari 20 turbin pembangkit tenaga angina (Wind Turbine Generator/WTG) yang direncanakan, 17 WTG telah terpasang. Menara kontrol dan sistem keamanan pun telah selesai konstruksi.

Mengacu perkembangan tersebut, PLTB Tolo ditargetkan beroperasi komersial (Commercial Operation Date/COD) pada akhir tahun 2018. Ini lebih cepat dari target tahun depan.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan pembangunan PLTB Tolo ini sesuai dengan visi pemerintah ke depan yakni energi baru terbarukan (EBT) dan tidak boleh terus bergantung pada energi fosil.

Pembangunan PLTB ini akan memperkuat pasokan listrik nasional. “Cadangan atau reserve margin listrik kami diupayakan lebih dari 30% persen," kata Arcandra berdasarkan keterangan resminya, Selasa (6/11).

Dari segi teknis, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) PLTB Tolo mencapai sekitar 42%. Dengan tinggi 133 meter (m) dan panjang baling-baling 63 m, masing-masing turbin mampu mengalirkan listrik sebesar 3,6 Megawatt (MW), sehingga kapasitas totalnya mencapai 72 MW.

Secara fisik, PLTB Tolo ini pun lebih besar dari yang ada di Sindereng Rappang (Sidrap) di Sulawesi Selatan. "Towernya lebih tinggi dari PLTB Sidrap. Blade juga lebih panjang dari Sidrap. Tower PLTB Tolo ini lebih tinggi dari Monas," kata Arcandra.

Pemerintah pun terus berupaya mempercepat pengembangan EBT dan mendorong industri tersebut makin kompetitif. Apalagi, pemerintah memiliki komitmen penggunaan EBT sebesar 23% di tahun 2025.

(Baca: Pembangkit Tenaga Bayu Kedua di Indonesia Beroperasi November)

Selain PLTB Tolo, pemerintah juga tengah mengembangkan jenis pembangkit yang lain, seperti panas bumi, hidro, surya, biomassa, biogas. “Semua potensi EBT yang ada di Indonesia kami kembangkan, sehingga bisa menyuplai kebutuhan energi rakyat Indonesia yang tidak tergantung kepada negara lain,” kata Arcandra.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...