Prabowo Janji Tak Akan Impor, Faisal Basri: Tidak Masuk Akal

Dimas Jarot Bayu
7 November 2018, 11:59
Pendaftaran Capres Cawapres Pilpres 2019
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Prabowo Subianto menyapa pendukungnya seusai pendaftaran Capres, Jakarta, Jumat (10/08)

Indonesia tak perlu lagi impor, mendatangkan barang dari negara lain? Janji itu yang dikumandangkan Prabowo Subianto. Syaratnya, masyarakat mempercayakan mantan Komandan Jenderal Komando  Pasukan Khusus itu menjadi presiden pada tahun depan.

Janji Prabowo ini lantas menuai kritik dari para ekonom. Faisal Basri, ekonom dari Universitas Indonesia, menilai tak mungkin untuk menghentikan seluruh impor komoditas. Pakaian berbahan katun yang sehari-hari dikenakan masyarakat, dia memberi contoh, berasal dari impor. Hal ini karena Indonesia tak bisa memproduksi kapas sendiri.

(Baca: Mengadu Kebijakan Populis dari Program Ekonomi Jokowi dan Prabowo)

Karenanya, Faisal meyarankan janji untuk tak impor sebagaimana disampaikan calon presiden nomor 02 itu tak dilanjutkan. Lebih baik, para kandidat di Pilpres 2019 menitikberatkan pada gagasan, bukan sensasi. “Tidak masuk akal. Jangan dilanjutkan-lah,” kata Faisal di Jakarta, Selasa (6/11).

Sebelumnya, Prabowo Subianto menjanjikan Indonesia tak akan impor komoditas jika terpilih sebagai presiden tahun depan. Dia menyampaikannya saat berorasi di depan para pendukungnya di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Minggu (4/11).

“Saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri. Kita tidak akan impor, kita mampu mengelola negara dan kekayaan milik kita sendiri,” kata Prabowo. Dia merasa yakin membuat Indonesia mampu melakukan swasembada pangan.

Tak hanya itu, Ketua Umum Gerindra ini juga meyakinkan para pendukungnya bahwa Indonesia dapat swasembada energi. Dengan demikian, Indonesia tak perlu impor 1,3 juta barel minyak setiap hari. Volume sebesar itu telah menguras sekitar US$ 30 miliar tiap tahun ke luar negeri hanya untuk bahan bakar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...