Perang Bunga Deposito, Ada Bank Kecil Tawarkan Special Rate Lebih 10%

Rizky Alika
30 November 2018, 18:41
Bank
Agung Samosir | Katadata

Pengetatan likuiditas perbankan memicu perang bunga deposito. Sumber katadata.co.id di kalangan perbankan mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, ada bank kecil yang bisa memberikan special rate atau tingkat bunga khusus hingga melebihi 10% per tahun untuk pemilik dana besar. 

“Dengar-dengar bisa di atas 10% (bank kecil) tapi ini special case ya jumlah dana besar,” kata Sumber tersebut, Kamis (26/11). Di sisi lain, bank besar bisa menawarkan di kisaran 8%. Tingkat bunga ini jauh melebihi batas atas bunga penjaminan yang ditetapkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yaitu 6,75% untuk simpanan rupiah di bank umum.

Seorang bankir dari bank kecil mengatakan perang bunga deposito sebetulnya terjadi antarbank menengah-besar atau kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) III dan IV. "Namun hal ini membawa efek ke (bank kecil) bank buku I dan II," ujarnya. Ia tak memerinci kisaran bunga yang ditawarkan bank kecil dan besar, namun rata-rata bunga deposito sudah di atas 7%.

(Baca juga: Komite Stabilitas Sistem Keuangan Akan Kendalikan Perang Bunga Bank)

Sementara itu, berdasarkan informasi dari bankir bank kecil lainnya, beberapa bank kecil masih menawarkan bunga deposito yang lebih rendah dibandingkan bank besar. Ia mengatakan, beberapa bank kecil kategori BUKU I menawarkan bunga deposito di rentang 7,5-8.25% untuk nominal simpanan Rp 2 miliar, sedangkan beberapa bank kategori BUKU III menawarkan tingkat bunga 8,75%.

Perang bunga deposito ini sendiri mendapat perhatian dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Komisioner LPS Destry Damayanti mengatakan pengetatan likuiditas perbankan yang memicu perang bunga deposito rutin menjadi bahasan dalam rapat KSSK. “Perang bunga dana akan dikendalikan,” ujarnya dalam acara Katadata Forum di Jakarta, Rabu (28/11).

Menurut dia, pengetatan likuiditas terjadi lantaran pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari pertumbuhan dana nasabah atau dana pihak ketiga (DPK). Selain itu, pengetatan likuiditas imbas langkah agresif pemerintah menerbitkan obligasi retail dengan imbal hasil (yield) yang menarik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...