Produksi Nikel Vale Tahun Depan Naik 1,6%
Target produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk untuk tahun depan naik sekitar 1,6% dibandingkan tahun ini. Ini tertuang dalam Rancangan Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2019 yang sudah diserahkan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dalam RKAB itu, produksi nikel Vale periode Januari hingga Desember 2019 mencapai 76.650 ton. Adapun, target tahun ini 75.000 ton.
Head of Communications PT Vale Indonesia Tbk Bayu Aji Suparam mengatakan kenaikan tersebut karena kinerja yang akan meningkat. "Diproyeksikan performa dari peralatan produksi perusahaan akan lebih baik tahun depan," kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (4/12).
Bayu belum bisa memastikan nilai investasi yang akan dikeluarkan perusahaannya. Alasannya, investasi yang telah diajukan di RKAB kemungkinan akan mengalami perubahan.
Jadi hal itu belum bisa dipublikasikan. "Untuk investasi kemungkinan ada perubahan. Kami kemarin sudah sampaikan di RKAB masih ada beberapa diskusi," kata Bayu.
Produksi nikel Vale pada kuartal III tahun 2018 dalam matte hanya 18.193 ton (t). Padahal, tahun lalu bisa 20.163 t. Capaian itu juga lebih rendah dibandingkan triwulan II tahun 2018 sebesari 18.893 t.
Produksi di triwulan ketiga tahun 2018 berada di bawah rencana sebagai akibat dari aktivitas pemeliharaan yang tidak direncanakan. “Ini untuk memastikan keselamatan operasi kami,” kata CEO dan Presiden Direktur PT Vale Nico Kanter, berdasarkan keterangan resminya, Senin (15/10).
Secara keseluruhan sejak awal Januari hingga September 2018, produksi nikel Vale hanya 54.227 t. Ini lebih rendah dari periode sama tahun lalu dengan perolehan 57.494 t. Selain pemeliharaan, penyebab lainnya adalah tingkat kandungan nikel rata-rata lebih rendah di 2018.
(Baca: Produksi Vale Indonesia Turun di Awal Tahun)
Karena aktivitas pemeliharaan di kuartal III-2018 yang tidak terencana itu, Vale merevisi target produksi tahun ini menjadi 75.000 t. Padahal, target awal sebesar 77.000 t.