Biaya Logistik Tinggi Hambat Ekspor Produk UKM
Tingginya biaya logistik Indonesia masih menjadi hambatan utama bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memasarkan produknya ke luar negeri. Hal ini menjadikan produk dalam negeri sulit bersaing di luar negeri, meskipun produk UKM Indonesia memiliki cukup banyak peminat di luar negeri.
Seperti penuturan Chief Executief Officer (CEO) Brodo Muhammad Yukka Harlanda. Menurutnya, tingginya ongkos logistik masih menghambat ekspor produk sepatu lokal.
Misalnya, ongkos pengiriman dari Malaysia ke Indonesia hanya sebesar US$ 5 sampai US$ 10, sementara untuk mengirim ke luar, biayanya bisa lebih tinggi hingga 3 kali lipat. "Pengiriman ke luar negeri masih lebih mahal," kata dia di Bali, Jumat (7/12).
(Baca: Infrastruktur Masih jadi Kendala Logistik Indonesia)
Agar bisa bersaing, dia pun menyebut produk Indonesia seharusnya bisa difasilitasi dengan insentif pajak untuk memacu ekspor produk UKM. Menurutnya, produk Brodo sudah banyak diminati konsumen asal Singapura, Malaysia, Thailand hingga Amerika Serikat (AS).
Meski tersedia potensi ekspor, Yukka mengaku pihaknya masih fokus pada pasar domestik. Sebab, Indonesia berpotensi besar untuk penjualan produk alas kaki seiring dengan jumlah penduduk yang masif.