Dikabarkan Akuisisi Pegipegi, Traveloka: Itu Opsi untuk Tumbuh

Desy Setyowati
18 Desember 2018, 15:57
Traveloka
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Chief Marketing Officer Traveloka Dannis Muhammad (kanan) bersama Chief Executive Officer Futbal Momentum Asia (FMA) David Khim melakukan sesi foto usai memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/3).

Traveloka dikabarkan mengakuisisi Pegipegi dan dua pesaingnya di regional, yakni MyTour dan TravelBook. Menanggapi hal itu, Traveloka menyampaikan bahwa akuisisi adalah salah satu opsi untuk bisa tumbuh.

PR Manager Traveloka Busyra Oryza menyampaikan, perusahaannya fokus pada pertumbuhan dan pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, khususnya di bidang perjalanan. "Akuisisi adalah salah satu opsi (untuk tumbuh)," kata dia di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, Selasa (18/12).

Strategi lainnya adalah dengan membuka kantor di negara-negara yang menjadi pasar Traveloka seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam. Hal ini pula yang melatarbelakangi kehadiran Traveloka di Singapura, yang alamatnya sama dengan Jet Tech Innovation Ventures Pte Ltd.

"Kami membuka pasar dengan membangun kantor di negara-negara tersebut. Kami merekrut talent lokal yang mumpuni untuk membangun Traveloka dan produk yang sesuai (dengan kebutuhan konsumen)," ujar Busyra.

(Baca: Traveloka Dikabarkan Akuisisi Pegipegi Lewat SPV di Singapura)

Sebelumnya, perusahaan cangkang (special purpose vehicle/SPV) Jet Tech yang berbasis di Singapura dikabarkan membeli Pegipegi, MyTour dan TravelBook. Jet Tech membeli ketiganya dari perusahaan teknologi asal Jepang Recruit Holdings Co Ltd pada 5 Januari lalu. Kantor Jet Tech berada di 2 Shenton Way #18-01 SGX Centre, Singapura, sama dengan Traveloka.

Sementara itu, Vice President Marketing Traveloka Kurnia Rosyada enggan berkomentar perihal akuisisi ketiga pesaing di regional tersebut. "Saat ini kami belum bisa berkomentar," kata dia. Ia juga enggan menjelaskan perihal rencana akuisisi ke depan. 

Adapun aksi korporasi Jet Tech membeli ketiga startup itu senilai US$ 66,8 juta atau sekitar Rp 968,6 miliar itu menjadi menarik. Sebab, Direktur Jet Tech yang turut serta dalam transaksi tersebut adalah Hendrik Susanto. Hendrik menjabat sebagai Chief Strategy and Investment Officer Traveloka.

Hendrik bergabung dengan Traveloka pada September 2017. Sebelumnya, ia bekerja di bisnis manajemen investasi selama lebih dari 20 tahun. Posisi terakhir yang ia tempati adalah CEO Ancora Capital Management.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...