Kominfo Masih Tunggu First Media dan Bolt Bayar Cicilan Frekuensi

Desy Setyowati
18 Desember 2018, 09:56
Bolt
Bolt
Bolt merayakan pencapaian 3 juta pelanggan pada Juni 2017 lalu.

Hari ini tepat sebulan sejak tunggakan frekuensi PT First Media Tbk dan PT Internux (Bolt) jatuh tempo. Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masih mengkaji proposal penyelesaian utang kedua perusahaan. Kominfo menunggu keduanya membayar cicilan pertama atas tunggakan tersebut, baru mengambil keputusan.

Kedua perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Lippo tersebut mengajukan proposal telah penyelesaian kepada Kominfo pada 16 November lalu. Salah satu isi dari proposal tersebut, keduanya bersedia mencicil biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi 2,3 Ghz dimulai Desember 2018 hingga September 2020.

"Kami hitung dari hari kerja (di Desember ini untuk keduanya membayar cicilan pertama)," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu kepada Katadata, Selasa (18/12).

Menurutnya, besaran cicilan pertama yang harus dibayarkan oleh kedua perusahaan itu sekitar 5-10% dari total tunggakan. First Media menunggak BHP frekuensi pada 2016 dan 2017 senilai Rp 364,84 miliar. Sementara Bolt menunggak selama dua tahun sehingga harus membayar Rp 343,58 miliar.

"Kami lihat dulu komitmen mereka, sesuai tidak dengan skenario yang mereka janjikan. Jadi peluang untuk menerima (proposal) itu ada," kata Ferdinandus.

(Baca: Demi Pelanggan, Kominfo Mengulur Sanksi Tunggakan Bolt dan First Media)

Selain itu, Kominfo juga membentuk tim guna memastikan kedua perusahaan itu menjalankan komitmennya untuk tidak menerima pelanggan baru ataupun layanan baru sejak Rabu pekan lalu (12/12). Tim lapangan itu tersebar di Medan, Sumatera Utara serta Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...