KPPU Lihat Tantangan Persaingan Usaha di Tahun Politik

Image title
19 Desember 2018, 19:41
Beras Cipinang
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
KPPU: Gejolak harga pangan ditenggarai karena praktek persaingan tidak sehat.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memperkirakan perang dagang antara dua perekonomian besar, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok masih membayangi persaingan usaha di dalam negeri pada tahun depan. Dampak lanjutan dari kebijakan proteksionisme kedua negara dapat menginspirasi lahirnya kebijakan-kebijakan serupa yang anti-persaingan di negara lain.

"Dampak dari perang dagang tidak hanya mendorong proteksionisme perekonomian dunia yang sedang melambat. Dampak lanjut dari proteksionisme dari perang dagang, saya kira akan berlanjut pada tahun 2019," kata Ketua KPPU Kurnia Toha dalam acara Outlook Persaingan Usaha 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (19/12).

Advertisement

Kurnia menambahkan, situasi persaingan usaha yang dia bayangkan di tahun depan adalah konsolidasi bisnis yang terus berlanjut. Dalam tataran perekonomian yang terintegrasi secara global, dia mengingatkan pelaku industri untuk siap menghadapi banyaknya akusisi dan praktik kartel yang akan melonjak tajam. "Harga pangan yang terus menggerus daya beli konsumen, sebagian di antaranya ditengarai oleh praktek kartel ini," kata Kurnia.

(Baca: PGN Siapkan Bukti Tak Ada Persekongkolan Proyek Kalija I)

Selain itu, tahun 2019 yang merupakan tahun politik yang akan menggelar Pemilu Presiden pada April 2019, akan mendorong maraknya persengkokolan tender dan persaingan usaha yang tidak sehat. Apalagi, hukum yang ada saat ini tidak dapat berbuat banyak karena tidak efektif memberi pelajaran pada pelaku.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement