Biaya Pengembangan Gim Horor Dreadout 2 Lebih Rp 2,8 Miliar
Investasi pengembangan permainan PC Dreadout 2 meningkat dibandingkan dengan seri pertamanya. PT Digital Semantika Indonesia menyatakan, Dreadout 1 menghabiskan sekitar US$ 200.000 atau setara Rp 2,82 miliar (kurs Rp 14.080 per dolar AS).
"Dreadout kedua biayanya naik, kalau yang pertama sekitar US$ 200.000 maka yang kedua di atas itu tetapi masih di bawah US$ 1 juta (di bawah Rp 14 miliar)," kata Presiden Direktur Digital Semantika Indonesia Rachmad Imron kepada Katadata.co.id, Senin (7/1).
PT Digital Semantika Indonesia atau Digital Happiness merilis Dreadout pada 2014. Gim bernuansa horor ini tersedia bagi pengguna Microsoft Windows, OS X, dan Linux. Realisasi penjualannya tercatat sekitar US$ 1 juta.
Pengembang gim asal Bandung, Jawa Barat tersebut juga mengutarakan hendak mengembangkan Dreadout menjadi permainan konsol Nintendo Switch maupun Playstation 4. Tapi untuk versi ponsel (iOS maupun Android), Rachmad mengaku belum tertarik.
"Kalau gim ponsel, kami memang tidak fokus kesana sekarang. Ini karena keterbatasan SDM (sumber daya manusia) juga," ucapnya. (Baca juga: Gim Ponsel Terus Kuasai 90% Pasar Lokal)
Pengguna Dreadout versi tak berbayar sejumlah 2,5 juta sedangkan user berbayar sekitar 500.000. Penikmat dari negeri sendiri porsinya minim tak lebih dari 7%. Sebagian besar pengguna adalah konsumen global terutama dari Amerika Serikat (AS).
"Jual ke pasar global itu lebih gampang. Pendapatan terbesar juga dari AS, porsinya sekitar 40% dari user Dreadout. Tantangan kami justru memasarkan ini di dalam negeri, padahal spending masyarakat kita untuk gim itu besar (sekitar Rp 76 triliun)," tutur Rachmad.
(Baca juga: Istimewanya Dreadout, Film Gim Horor Lokal Membidik 1,5 Juta Penonton)
Rachmad mengutarakan, belum melakukan valuasi kekayaan intelektual atas produk yang dihasilkan Digital Happiness. Nilai bisnis intellectual property baru dipastikan saat hendak mencari investor. Pendanaan yang masuk selama ini mengalir per proyek.
Digital Happiness merupakan pengembang lokal pertama yang berhasil menghimpun pendanaan melalui crowdfunding. Permainan Dreadout berkembang ke dalam sejumlah medium mulai dari gim video, komik, live action, serta adaptasi film layar lebar.