Pengusaha Minta Pemerintah Selesaikan Hambatan Dagang dengan AS
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap kunjungan kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita beserta jajaran ke Amerika Serikat (AS) bakal membawa hasil positif terhadap peningkatan perdagangan kedua negara. Alasannya, perdagangan antara Indonesia dan AS pada Januari sampai Oktober 2018 turun 12,62% jika dibandingkan periode yang sama 2017.
Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani menjelaskan kedua pihak akan melanjutkan pembicaraan tentang kebijakan perdagangan bilateral. "Beberapa hal tentang pendataan tidak ditempatkan secara nasional juga salah satu masalah yang akan dibahas," kata Rosan di Jakarta, Senin (7/1).
Dia menyebutkan, permasalahan yang kerap menjadi pertimbangan AS adalah akses pasar dan hak kekayaan intelektual. Dua hal itu juga menjadi pertimbangan AS dalam mengkaji pemberian fasilitas insentif bea masuk atau GSP (Generalized Systems of Preference) untuk beberapa produk yang berasal dari Indonesia.
Indonesia memang masih menunggu hasil kajian dari United States of Trade Representative (USTR) untuk mendapatkan fasilitas GSP pada 2020. "Kita sudah perbaiki, tetapi pertemuan tidak bisa sekali dan masih ada kelanjutan pembicaraannya," ujar Rosan.
(Baca: AS Tolak Beri Insentif Bea Masuk untuk Panel Kayu Indonesia)
Indonesia masih berharap Amerika Serikat (AS) tetap menjadi mitra utama dalam perdagangan internasional. Jajaran Kementerian Perdagangan bersama perwakilan kementerian/lembaga serta asosiasi pengusaha dijawalkan berkunjung ke AS pada 13 hingga 19 Januari mendatang untuk meningkatkan kerja sama dan hubungan perdagangan.
"Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan hubungan perdagangan sekaligus membahas kunjungan kerja pemerintah dalam rangka misi dagang ke AS," ujar Enggar dalam situs resmi Kementerian Perdagangan, Jumat (4/1).
Terkait rencana kunjungan tersebut, Enggar pun memberikan arahan dalam rapat persiapan forum bisnis untuk kunjungan kerja di AS. Arahan itu bertujuan untuk meningkatkan perdagangan kedua negara.
(Baca: Ancaman Baru Fasilitas Dagang Amerika untuk Indonesia)
Pada persiapan itu, hadir di antaranya Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Oke Nurwan; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Arlinda; Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo; dan Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kasan.
Di hari yang sama, Enggar juga menerima kunjungan Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr.