Sri Mulyani Uji Coba Palapa Ring Tengah untuk Layanan Pajak
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berencana menguji coba Palapa Ring Tengah di Sulawesi Utara, Jumat (18/1). Sebab, jaringan serat optik ini akan dipakai untuk layanan publik, seperti pajak dan kesehatan.
Keduanya akan mencoba akses internet yang sudah terhubung dengan jaringan serat optik Palapa Ring Tengah dan mencoba kinerjanya. Akses point of presence (PoP) Palapa Ring Tengah yang terhubung dengan jaringan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) itu digunakan untuk mendukung layanan perpajakan secara online.
Untuk itu, mereka akan datang ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tahuna, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Tahuna dan Terminal Station Palapa Ring Tengah di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
(Baca: Bisnis Telekomunikasi Diprediksi Minus, Operator Garap Layanan Digital)
Sri Mulyani dan Rudiantara juga akan melakukan video conference dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek, yang didampingi Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) beserta jajaran dokter ahli di Jakarta. Hal ini merupakan inisiasi kerja sama konsultasi kesehatan jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi.
Palapa Ring Tengah melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara. Jaringan serat optik ini terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22 kilometer kabel darat dan 1.787,06 km kabel laut.
Palapa Ring merupakan bangunan tol informasi dalam bentuk serat optik yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia. Palapa Ring Barat dan Tengah sudah selesai dibangun pada 2018. Sementara pembangunan Palapa Ring Timur sudah mencapai 90%.
Proyek yang bernilai Rp 1,38 triliun ini memungkinkan akses kecepatan internet 4G sampai dengan 30 Mbps. Pembangunan Palapa Ring dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP).
(Baca: Telkom dan Lintasarta Mulai Manfaatkan Palapa Ring Tengah)
Pembiayaan proyek ini dilakukan dengan skema availability payment yang memungkinkan pemerintah mengganti modal yang ditanamkan investor setelah proyek beroperasi. Dalam hal ini, pemerintah menggunakan dana universal service obligation (USO) atau 1,25% dari pendapatan perusahaan telekomunikasi.
Selain Palapa Ring, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) membagun 1 tower telekomunikasi seluler jaringan 4G dan 6 tower 2G di Kabupaten Kepulauan Sangihe. BAKTI juga menyediakan akses internet di 51 lokasi, yaitu satu Puskesmas, tiga kantor desa, satu lokasi layanan publik dan 46 sekolah.