Menyoal Minimnya Peran Ma'ruf dalam Debat Perdana

Dimas Jarot Bayu
18 Januari 2019, 19:33
Debat Capres
Antara Foto/Aprillio Akbar
Capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma\'ruf Amin tiba untuk mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat pertama yang diikuti pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma\'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo dan Sandiaga Uno tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme

Tim sukses (timses) tidak banyak memberi peran bagi calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin dalam debat perdana Pilpres 2019. Sejumlah pengamat politik menilai Ma'ruf dipilih sebagai pendamping Joko Widodo (Jokowi) untuk memoles citra dan menepis isu politik identitas yang selama ini dilakukan oleh lawan politiknya.

Dalam debat yang terbagi enam segmen, berbagai pertanyaan lebih banyak dijawab oleh Jokowi. Peran Ma'ruf baru terlihat ketika menjawab pertanyaan terkait tema terorisme dan disabilitas. Pada tema lainnya, Rais A'am PBNU itu hanya menyampaikan kata 'cukup' atau mendukung pernyataan Jokowi.

Analis politik dari Exposit Strategic Arif Susanto mengatakan, Ma'ruf dipilih sebagai calon wakil presiden untuk Jokowi karena citranya sebagai ulama besar. Sebelum mendampingi Jokowi, Ma'ruf merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais A'am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ma'ruf juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten.

Arif mengatakan, Ma'ruf dipilih untuk menepis berbagai isu politik kebencian berbasis identitas yang selama ini dimainkan lawan politik Jokowi. Selama ini, Jokowi kerap kali dilekatkan dengan label anti-Islam. "Pemilihan terhadap Ma'ruf Amin lebih memberi bobot citra diri, dibandingkan kapabilitas," kata Arif kepada Katadata, di Jakarta, Jumat (18/1).

Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego mengatakan, minimnya jawaban Ma'ruf karena dia tak terbiasa mengikuti debat. Sebagai ulama, Ma'ruf lebih terbiasa memberikan tausiyah dan ceramah.

Berbagai kegiatan tersebut merupakan bentuk komunikasi satu arah. "Sedangkan debat itu kan harus bersedia berkomunikasi dua arah. Jadi Ma'ruf Amin tidak terbiasa," kata Indria.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...