Bappenas Ajak Swasta Tingkatkan Anggaran Riset hingga 2% dari PDB

Desy Setyowati
22 Januari 2019, 16:07
Stand Intel di Pameran Teknologi Digital CES 2018
ANTARA FOTO/REUTERS/Steve Marcus
Jordan Itakin berjalan melewati tampilan teknologi nirkabel broadband 5G di stan Intel saat CES 2018 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Selasa (9/1).

Pemerintah mendorong peningkatan anggaran riset dan pengembangan (Research and Development / R&D) menjadi 1,5-2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) di 2045. Pada 2013, anggaran R&D hanya 0,1% dari PDB. Lalu naik menjadi 0,2% pada 2017.

"Kami akan melibatkan swasta," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro di dalam acara GovPay GovNext di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (22/1).

Advertisement

Dana ini akan dipakai untuk empat hal, yakni adopsi dan implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek); meningkatkan kapasitas dan independensi ilmu pengetahuan dan teknologi; kolaborasi antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi; serta, pengembangan dana inovasi.

Menurutnya, pemerintah, industri, dan perguruan tinggi atau triple helix harus bersinergi untuk membangun ekosistem inovasi. "Inovasi sangat penting. Tetapi kami tidak hanya bisa melakukan riset yang dasar saja. Triple helix harus mengembangkan ekosistem inovasi," ujarnya.

(Baca: Empat Sektor Digital Diproyeksi Tumbuh Pesat hingga 2020)

Dalam hal ini, pemerintah bertindak sebagai fasilitator, regulator, inovator, dan pengguna inovasi. Sebagai fasilitator, pemerintah harus bersedia untuk memahami hasil dari riset dan pengembangan, juga inovasi. "Sebagai inovator, kami harus membangun inovasi dan mendukung riset dan pengembangan," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement